Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Nasib Limbung Startup Menanti Badai Resesi Di 2023

RN/NS | Senin, 21 November 2022
Nasib Limbung Startup Menanti Badai Resesi Di 2023
-

RN - Jika Anda kerja di startup sebaiknya waspada. Sebab saat ini lagi demam PHK terhadap perusahaan rintisan (startup).

Badai resesi ekonomi menjadi biang kerok para perusahaan startup mengurangi jumlah karyawan. Di Twitter mengonfirmasi adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 140 pegawai di Dublin, Irlandia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perusahaan, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan Irlandian, Leo Varadkar.

BERITA TERKAIT :
UMP Naik 6,5 Persen, Kadin Kasih Garansi Gak Ada PHK 
KFC Jebol Rp 557 Miliar Dan PHK Ribuan Karyawan, Apakah Dampak Boikot?

Varadkar menolak berspekulasi jika akan ada lebih banyak PHK di masa mendatang. “Kami memang menerima, akhirnya, pemberitahuan PHK dari Twitter hari ini di departemen, sekitar 140 orang,” kata Varadkar, dilansir Independent, Ahad (20/10/2022).

Varadkar mengaku fokusnya saat ini pada para staf yang terdampak meskipun hanya sepertiga dari staf di Dublin yang diberhentikan. Para staf lanjut dia akan menerima banyak bantuan dari pemerintah, termasuk untuk mencari pekerjaan baru, mendirikan bisnis sendiri, atau kembali melakukan pelatihan atau studi.

“Saya tidak bisa memprediksi masa depan. Kami telah diberitahu melalui proses hukum sekitar 140 orang, belum ada informasi lagi,” ujarnya.

Diketahui, resesi menjadikan startup industri yang terdampak keadaan ekonomi global saat ini. Banyak dari mereka yang harus mengambil langkah efisiensi seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan.

Partner of Indogen Capital, Halim Hartono mengatakan, apa yang terjadi dengan startup saat ini merupakan sebuah tindakan antisipasi menghadapi tahun 2023. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi para startup agar bisa bertahan di tahun yang penuh ketidakpastian.

"Kalau bapak-ibu lihat,startup banyak layoff, bukan berarti startup tidak bagus. Melainkan karena kondisi pasar. Mereka mempersiapkan strategi," kata Halim di acara gala diner tech conference 2022 yang diadakan CNBC Indonesia, Rabu (19/10/2022).

Melihat kondisi itu yang paling penting tambah Halim yakni bagaimana caranya startup bisa mengurangi ekspansi.

Halim pun tak menampik, di tengah ketidakpastian saat ini masih banyak peluang di pasar untuk investasi. Indogen Capital ujarnya punya dua pilar terkait hal tersebut, pertama adalah ekosistem suporting dan kolaboratif. Kedua yakni corporate patner.

Seperti diberitakan Shopee telah melakukan PHK. PHK Shopee juga merumahkan ratusan pegawainya September lalu. Induk Shopee, Sea juga dilaporkan telah merumahkan 7.000 orang atau 10% dari total pegawainya di seluruh dunia selama 6 bulan terakhir.

Selain PHK, Shopee diketahui juga menutup dan membatalkan ekspansi di sejumlah negara. Termasuk di antaranya adalah Spanyol, Perancis, dan India.

Sementara Goto juga memutuskan merumahkan 1.300 orang atau 12% dari total karyawannya. CEO Andre Soelistyo mengatakan keputusan ini tidak mempengaruhi layanan pada konsumen dan komitmen pada mitra pengemudi, merchants dan seller.

Begitu juga dengan Ruangguru. Mereka menempuh keputusan serupa dengan melepas ratusan pegawainya. Pengumuman PHK dilakukan pada Jumat (18/11/2022). Perusahaan beralasan PHK dilakukan akibat kondisi pasar global.