Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Jalur Sepeda Jadi Polemik, Pj Heru Lempar Duit Anggaran Ke DPRD DKI

RN/NS | Jumat, 18 November 2022
Jalur Sepeda Jadi Polemik, Pj Heru Lempar Duit Anggaran Ke DPRD DKI
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
-

RN - Anggaran jalur sepeda menjadi polemik. Para pecinta gowes di Jakarta meminta agar jalur sepeda yang sudah dibangun dilanjutkan. 

Diketahui, anggaran jalur sepeda kembali dimasukkan ke RAPBD 2023 sebesar Rp 7,5 miliar, setelah sebelumnya dinolkan.

Sementara Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyerahkan sepenuhnya keputusan anggaran jalur sepeda kepada DPRD DKI. 

BERITA TERKAIT :
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta

"Sementara di pembahasan di DPRD, kita serahkan ke teman-teman DPRD," kata Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022).

Heru Budi juga menyampaikan tadi siang dirinya menerima kunjungan komunitas Bike to Work (B2W). Dalam pertemuan tersebut, Heru Budi mengajak B2W memikirkan penyediaan jalur sepeda yang efektif dan berkualitas.

"Jalur sepeda tadi telah menerima B2W. Saya minta dikaji terus saya minta mereka memikirkan jalur sepeda mana lagi yang efektif dan berkualitas untuk pengguna sepeda. Nanti diadakan FGD jika mereka sudah oke," terangnya.

Sebagaimana diketahui, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan anggaran jalur sepeda kembali dimasukkan ke RAPBD 2023 sebesar Rp 7,5 miliar. Nantinya, anggaran Rp 5 miliar di antaranya akan digunakan untuk kegiatan optimalisasi jalur.

"Begitu dalam pembahasan terakhir pada hari Rabu kemarin kami kembali lakukan pembahasan dengan komisi B, itu sudah ditambahkan anggaran sebesar Rp 7,5 miliar," kata Syafrin Liputo saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (18/11).

Syafrin menjelaskan, nantinya optimalisasi jalur sepeda akan dilakukan berdasarkan hasil rekomendasi dari evaluasi komprehensif sehingga tak tertutup kemungkinan ada penambahan jalur sepeda baru dalam kegiatan optimalisasi. Hanya, sifatnya menghubungkan jalur satu dengan jalanan di lingkungan kompleks.

"Optimalisasi bukan berarti nggak bangun jalur baru ya, contohnya begitu ada jalan lingkungan yang harus dikoneksikan jalur sepeda agar lebih optimal, maka itu bisa disiapkan," jelasnya.