Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sosialisasikan Literasi dan Inklusi Keuangan BRI, Melani: Semoga Indonesia Jadi Negara Ekonomi Terbesar di Dunia

ERY | Sabtu, 08 Oktober 2022
Sosialisasikan Literasi dan Inklusi Keuangan BRI, Melani: Semoga Indonesia Jadi Negara Ekonomi Terbesar di Dunia
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Melani Leimena Suharli (kanan) menggelar acara Kegiatan Sosialisasi Holding BUMN Sebagai Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Masa Depan, didampingi langsung oleh anggota DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan, Sabtu (8/10) - Ist
-

RN – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara), saat ini terus berjuang untuk mendorong inklusi keuangan.

Atas dasar itu, anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Melani Leimena Suharli menggelar acara Kegiatan Sosialisasi Holding BUMN Sebagai Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Masa Depan, didampingi langsung oleh anggota DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan dan para pelaku UMKM binaanya, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (8/10).

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, anggota Komisi VI DPR RI ini menjelaskan secara rinci, tentang acara yang mengusung tema 'Peran Terdepan BRI Dalam Mendorong Inklusi Keuangan'.

BERITA TERKAIT :
Ancaman Internal-Eksternal, Melani Suharli Beberkan Tantangan Indonesia di Era Teknologi
Disaksikan AHY, Melani dan Ali Kukuhkan 3.000 Saksi Demokrat Jakarta Pusat dan Selatan

Wakil Ketua MPR RI Periode 2014-2019 itu berharap, dengan terus disosialisasikan literasi keuangan khususnya BRI ini, Indonesia mampu menjadi kekuatan ekonomi dunia.

"Mudah-mudah Indonesia menjadi 4 negara terbesar ekonomi di dunia," kata Melani disambut tepuk tangan para konstituennya dari Jakarta Selatan dan Pusat.

Melani pun tak lupa mengucap terimakasih kepada Kementerian BUMN, khususnya BRI, yang telah memfasilitasi sosialisasi produk-produk andalan bank plat merah tersebut.

"Semoga sosialisasi ini bisa memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para masyarakat, khususnya untuk pelaku UMKM binaan saya di Jakarta Pusat dan Selatan," ujar Melani.

Dalam pemaparannya, Melani menjelaskan tentang inklusi keuangan, yang kini tengah didorong oleh pihak BRI.

"Inklusi Keuangan adalah kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Melani.

Melani menilai, inklusi keuangan ini sangat penting untuk masyarakat, karena mampu memberikan banyak manfaat. "Dapat dinikmati banyak masyarakat, regulator, pemerintah dan pihak swasta, antara lain untuk Meningkatkan efisiensi ekonomi, Mendukung stabilitas sistem keuangan, Mengurangi shadow banking atau irresponsible finance (pihak perantara keuangan) yang memfasilitasi kegiatan perbankan tetapi tidak mematuhi regulasi yang berlaku," papar Melani.

Oleh sebab itu, Melani menuturkan, seluruh perbankan perlu melaksanakan dua hal penting yang harus dilakukan, yaitu Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan.

"Literasi Keuangan merupakan tingkat pemahaman masyarakat mengenai produk maupun jasa keuangan. Dan, Inklusi keuangan merupakan tingkat akses masyarakat terhadap produk maupun jasa keuangan. Dua hal ini penting diketahui dan dipahami masyarakat sebagai nasabah perbankan," pinta Melani.

Kedepannya, Melani menegaskan, seluruh masyarakat Indonesia perlu mendukung visi BRI yang sejalan dengan visi pemerintah, dalam mencanangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024.

"Merujuk data survei tiga tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan pada tahun 2019 baru mencapai 76,19 persen atau meningkat dari 67,8 persen pada 2016," ucap Melani.

"Dalam mewujudkan peningkatan inklusi keuangan harus pula diiringi dengan peningkatan literasi keuangan. Di mana menurut data OJK literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen pada 2019, meningkat dari 29,7 persen pada 2016," tutup Melani.