RN – Pemerintah Indonesia saat ini tengah fokus mewujudkan perekonomian yang maju dan berkelanjutan.
Dalam mewujudkan hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) ingin membangun kembali koperasi modern.
Merespon hal itu, anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Melani Leimena Suharli mengatakan, koperasi di Jakarta harus dapat maju signifikan seperti koperasi di Jawa Timur. Koperasi di Jawa Timur diakuinya, pengelolaannya jauh lebih baik dari Jakarta.
BERITA TERKAIT :"Koperasi di Jakarta kalah dengan di Jawa Timur, itu koperasi di Jawa Timur bagus sekali. Mungkin, kalau di Jakarta rata-rata masyarakatnya fokus pada sektor UKM, IKM, dan UMKM," kata Melani saat menggelar Sosialisasi Strategi Pengembangan Koperasi Modern, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) RI 2023, bersama para pelaku UKM dan UMKM, di Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Keberhasilan suatu koperasi, menurut Wakil Ketua MPR RI Periode 2009-2014 ini, sang ketua harus jujur, aktif, dan paling rajin menjaga anggotanya. Jangan sampai, ketua koperasi malah ingin untung duluan dan mengabaikan nasib anggotanya.
"Koperasi yang penting itu ketuanya jujur dan rajin. Jangan 'KUD', Ketua Untung Duluan," ucap Melani.
Kemudian, Melani mengatakan, saat ini para anggota Koperasi yang berasal dari kalangan UMKM bisa mendapat pendampingan. Mulai cara pengemasan hingga mengikuti pameran di luar negeri.
"Sekarang itu ada yang namanya Jakpreneur jika di Jakarta. Para UMKM bisa dilatih cara membuat kemasan yang menarik hingga mengikuti pameran ke luar negeri," ungkap Melani.
Ke depannya, Melani berharap, cita-cita Founding Fathers dapat segera terwujud dalam mewujudkan Soko Guru Perekonomian Indonesia.
"Koperasi ini memiliki dampak positif karena saling berbagi, kita harap SHU (pembagian hasil keuntungan) bisa dikontrol satu tahun sekali. Karena koperasi dapat menjadi Soko Guru," tegas Melani.
Lanjutnya, Melani meniatkan diri, memberikan motivasi kepada anak-anak muda khususnya untuk Karang Taruna. Mereka harus diberikan pemahaman tentang keuntungan dari koperasi.
"Karang Taruna bisa diberikan motivasi, untuk mendirikan koperasi misalnya. Saya melibat ini peluang, apalagi sekarang adanya koperasi multi pihak," tutur Melani.
Di tempat yang sama, Managing Director Indonesia Consortium For Cooperatives Innovation, Anis Saadah mengatakan, mewujudkan koperasi yang besar harus memiliki visi-misi visioner terlebih dahulu. Semua itu, demi mewujudkan koperasi moders ke depannya.
"Visi harus besar dulu, harus niat bikin bikin produk besar, tidak hanya simpan usaha. Nanti ketuanya yang terdorong membuat sesuatu. Koperasi modern harus melawan koperasi kuno," kata Anis.
Anis mengakui, terdapat tantangan dalam mengembangkan koperasi modern. Salah satunya, tantangan dalam mempraktekan di masyarakat.
"Pemahaman konsep bisnis tentang koperasi itu bagus, tapi praktek nggak ada yang mau. Jadi banyak faktor koperasi tidak minati masyarakat, bahkan sampai kehilangan kepercayaan," ucap Anis.