RN - Aksi perampokan makin ganas. Apakah ini dampak dari kenaikan BBM hingga akhirnya perampok memanfaatkan situasi?
Diketahui, kerugian akibat perampokan toko emas yang terjadi di Pusat Perbelanjaan BSD Tangsel mencapai Rp375 juta.
Jumlah tersebut diperkirakan dari jumlah perhiasan yang diambil seberat 600 gram.
BERITA TERKAIT :Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, jumlah 600 gram emas yang dibawa kabur tersebut berjenis perhiasan kalung emas.
"Untuk kerugian di tafsir sekitar Rp375 juta atau sekitar 600 gram," kata Zulpan, Selasa (20/9/2022).
Sampai saat ini sudah ada 9 saksi yang diperiksa atas peristiwa tersebut. Saksi tersebut telah diperiksa untuk mengetahui pelaku dalam peristiwa tersebut.
Hingga saat ini selongsong dan proyektil masih dalam proses pengecekan di labfor. Pengecekan dilakukan untuk mengidentifikasi tersangka dalam kasus tersebut.
"Pelaku masih dalam proses pencocokan ciri-ciri yang nampak di CCTV dan berdasrkan keterangan saksi," jelasnya.
Sebelumnya, seorang perampokan membawa senjata api beraksi cepat menggondol toko perhiasan terjadi di siang bolong, Jumat lalu pukul 11.47 WIB.
Pelaku menyatroni toko Sinar Mas, kemudian langsung menodongkan senjata, memukul etalase emas dengan cara menembakkan peluru.
Pelaku mengambil perhiasan dan kabur melalui pintu di samping toko. Dari tempat kejadian perkara (TKP), kepolisian menyita selongsong peluru, dan pecahan kaca untuk diambil sidik jari. Selain itu, polisi juga memeriksa rekaman CCTV baik di dalam ITC maupun di luar ITC.
Sementara itu, NK (28) mengalami luka robek di kepala saat menggagalkan aksi dua perampok bersenjata api yang memasuki rumahnya. Aksi percobaan perampokan ini terjadi di Perumahan Bumi Mas Raya, Cikokol, Kota Tangerang, Senin (19/9/2022).
Menurut Wena, pemilik rumah sekaligus ibu NK, kedua perampok itu memukul korban saat aksinya tepergok.
"(Pelaku) tepergok pas anak saya mau turun (dari lantai 2), tapi berantem di lantai 1," kata Wena kepada wartawan di kediamannya, Senin (19/9).
Dia menuturkan, perampok tersebut melemparkan pot bunga ke arah korban, tetapi korban bisa menghindarinya. Setelah itu, perkelahian antara korban dan kedua perampok itu berlanjut sampai ke teras rumah.
"Anak saya mengejar dan sampai dilempar pakai pot bunga. Dia (pelaku) bawa senpi (senjata api)," tutur Wena.
"Di luar (teras rumah), (korban) dipukul lagi enggak tahu pakai pistol atau apa, tapi kepalanya robek dan banyak jahitan," tambah dia.