RN - Perusahaan platform e-commerce, Shopee Indonesia hari ini mem-PHK sejumlah karyawannya. PHK ini disebut bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan dengan berat hati, Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya. Keputusan tersebut, kata Radynal, merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.
“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (19/9/2022).
BERITA TERKAIT :Informasi yang diterima, ada sekitar 3 persen karyawan yang dirumahkan di Shopee Indonesia dari total 6.232 orang karyawan.
Menurut Shopee, langkah efisiensi sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan, yang merupakan dua komponen penting dalam menjalankan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
“Perusahaan akan berfokus ke pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan, dan kami ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaan kami stabil di situasi ekonomi saat ini,” kata Redynal.
Shopee berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi karyawan yang terdampak dari kebijakan efisiensi sesuai dengan peraturan pemerintah.
Redynal mengatakan karyawan yang terdampak akan mendapatkan pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan dengan tambahan satu bulan gaji. Karyawan yang terdampak juga masih dapat menggunakan fasilitas asuransi kesehatan perusahaan hingga akhir tahun dengan seluruh manfaatnya.
Menurut Redynal, pencapaian Shopee selama ini tidak lepas dari kerja keras dan komitmen dari Shopee Team. Atas nama Shopee, ia pun menyampaikan ucapkan terima kasih atas kontribusi seluruh Shopee Team sejauh ini.
Gonjang-ganjing soal PHK Shopee secara global sudah mulai berhembus sejak Juni tahun ini, di mana Shopee dilaporkan akan melakukan PHK skala besar di beberapa pasar utama, termasuk Indonesia.
Kabar ini seiring dengan badai PHK yang tengah dihadapi dunia startup secara global. Perusahaan e-commerce milik Sea Group itu memilih PHK dengan tujuan merasionalisasi bisnis e-commerce-nya, demikian dilaporkan oleh Deal Street Asia dan Tech in Asia, berdasarkan pernyataan beberapa sumber, dikutip hari ini.