RN - Puluhan mahasiswa kembali berunjuk rasa memprotes hasil PPDB Online Kota Bekasi Tahun 2022. Dari hasil itu, menyisakan 9.164 anak tidak tertampung di sekolah negeri dan swasta.
Para demonstran yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Pendidikan Kota Bekasi (AMPPI) menuntut Pemerintah Kota Bekasi bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak yang tidak tertampung itu.
"Tuntutan kita adalah tanggung jawab pemerintah terhadap pendidikan anak. Jangan biarkan satu anak pun terputus sekolah," ujar koordinator aksi, Reza Irawan dalam orasi di depan gedung Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Senin (18/7/2022).
BERITA TERKAIT :Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Reza mengaku kecewa Plt. Wali Kota Bekasi yang enggan menemui mereka. Dia menuding sikap tersebut sebagai cerminan pemimpin yang tidak peduli terhadap isu pendidikan.
"Kami kecewa karena Plt. Wali Kota Bekasi tidak turun menemui kami. Ini bentuk tidak pekanya kepala daerah terhadap masa depan anak bangsa," tegasnya.
Dalam orasinya, AMPPI mendesak Plt. Wali Kota Bekasi menandatangani kesepakatan bahwa Pemkot Bekasi menjamin anak-anak bersekolah.
Tuntutan lainnya yaitu transparansi perjanjian pemerintah dengan BMPS, transparansi PPDB Online, transparansi kursi kosong di SMP negeri dan swasta, dan menjamin ribuan anak yang tidak tertampung dalam masuk sekolah negeri.
