Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
OPINI

Tolak, Timnas Israel U-19 Ikut Piala Dunia U-20 Di Jakarta 

NS/RN | Selasa, 28 Juni 2022
Tolak, Timnas Israel U-19 Ikut Piala Dunia U-20 Di Jakarta 
Ilustrasi Timnas Israel.
-

RN - Kehadiran Timnas Israel U-19 ke Jakarta untuk mengikuti ajang Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 di Indonesia bakal panas. Acara yang akan digelar di Jakarta itu terancam aksi demo besar-besaran.

Kedatangan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia memicu kontroversi. Kelompok AWG menolak keiikutsertaan Timnas Israel. Penolakan karena Israel telah melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Menolak dengan keras keikutsertaan Israel di setiap cabang olahraga dunia dan meminta untuk diberikan sanksi berupa blacklist kepada Israel di setiap cabang olahraga dunia," tulis AWG dalam keterangannya.

BERITA TERKAIT :
Belasan Tentara Israel Terluka Diserang Tawon, Warga Palestina: Ini Balasan Dari Allah
Alhamdulillah, Serangan Israel Ke Palestina Gagal Dihadang Suriah  

Pernyataan AWG yakni menolak dengan keras keikutsertaan Timnas U-19 Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 di Indonesia. Penolakan ini karena penjajahan dan tindakan kekerasan serta serangan brutal yang dilakukan Zionis Israel terhadap warga Palestina yang telah melanggar Hak Asasi Manusia.

Menolak dengan keras keikutsertaan Israel di setiap cabang olahraga dunia dan meminta untuk diberikan sanksi berupa blacklist kepada Israel di setiap cabang olahraga dunia.

Aqsa Working Group juga sangat menyayangkan pernyataan Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang menjamin akan mengizinkan Timnas Israel berlaga dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pernyataan jaminan ini adalah ahistoris dan menyelisihi Undang-Undang Dasar 1945, larangan dari Presiden Soekarno, dan seruan Presiden Joko Widodo.

AWG juga mengajak seluruh umat Islam untuk terus menentang dan menolak keikutsertaan Israel disetiap ajang dunia serta memberikan dukungan untuk usaha-usaha pembebasan Masjid Al Aqsa dari tangan Zionis Israel.

"Timnas Israel U-20 harus siap mendapatkan sambutan panas dari publik Indonesia jika bermain di sini. Seluruh dunia memantau ajang ini, dan dapat menjadi momen untuk publik dalam menunjukkan dukungan terhadap Palestina," kata anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat (PD) Rizki Natakusumah kepada wartawan, Minggu (26/6).

Rizki mengatakan selama ini sikap politik luar negeri RI mendukung kemerdekaan Palestina dari Israel. Rizki menilai hal ini tak tertutup kemungkinan bakal tercermin dalam gelagat publik di gelaran Piala Dunia U-20 nanti.

Polemik Israel

Kepastian Israel meraih tiket Piala Dunia U-20 menjadi polemik di Indonesia. Apalagi kedua negara tak punya hubungan diplomatik, dengan Indonesia lebih condong mendukung kemerdekaan Palestina.

Adapun PSSI maupun pemerintah sudah menegaskan bahwa Israel akan diterima kedatangannya. Pemerintah sudah jauh-jauh hari mengantisipasi potensi lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 mendatang.

"Soal Israel, saya rasa sudah ada tanda tangan agreement dengan pemerintah tahun lalu, siapa pun yang ikut bisa datang," kata Iriawan di sela-sela latihan Timnas Indonesia U-19 di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (23/6).

"Ini sepakbola, jadi nggak ada masalah. Israel tetap akan kami akomodasi. Itu terakhir kami rapat dengan pemerintah pada tahun lalu berkaitan Israel," ujarnya.

"Ya dia (Israel) tetap bisa datang bermain dan itu sudah kami bahas dari 2019, semua negara yang lolos menjadi peserta kami akan persilakan bermain," tutur Menpora Zainudin Amali di kesempatan terpisah.

"Olahraga tidak ada urusan dengan politik. Itu FIFA sudah menyampaikan siapa yang lolos harus bisa main," ucapnya.

Sementara Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Teuku Faizasyah bicara soal posisi Indonesia sebagai tuan rumah suatu event internasional. Dia kemudian memberi contoh saat Indonesia menjadi tuan rumah salah satu event internasional.

"Kalau melihat preseden, untuk event internasional yang diselenggarakan di Indonesia dan Indonesia sebatas sebagai tuan rumah, contohnya pertemuan IPU (Inter-Parliamentary Union) yang baru lalu, kesertaannya dimungkinkan karena undangan berasal dari pihak ketiga atau badan-badan internasional. Untuk event bola dunia pengundang adalah FIFA," ujar Faizasyah saat dimintai konfirmasi, Senin (27/6/2022).