RADAR NONSTOP - Ulah pemasok narkoba makin cerdas. Mereka terus melakukan inovasi agar aksinya tidak ketahuan polisi.
Kali ini sindikat narkoba Malaysia yang melakukan pemasokan sabu-sabu ke Jakarta. Uniknya, barang haram 20 kilogram itu dimasukin karung lalu dicampur ikan asin.
Barang haram itu dikirim lewat bus Antar Lintas Sumatera (ALS). Untungnya aksi ini kepergok petugas Direktorat Tindak Pidana (Dirtipid) Narkotika Mabes Polri.
BERITA TERKAIT :Sabu-sabu itu dikirim ke Jakarta untuk pesta tahun baru. Petugas mengamankan empat tersangka jaringan Indonesia-Malaysia yang memiliki berbagai tugas.
Seperti MIS, 38, yang bertugas mengawal sabu di dalam bus, HGS, 39, sebagai operator, DJS, 37, sebagai penyimpan barang, dan EZ, 48, sebagai pengirim yang bertugas membawa sabu dari gudang ke Bus ALS.
Wakil Direktur Dirtipid Narkoba Mabes Polri Kombes Krisno Siregar mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari temuan 20 kilogram sabu di bagasi Bus ALS. Narkotika itu ditemukan saat petugas memeriksa barang bawaan penumpang di Pelabuhan Merak 3 Desember lalu.
“Pemeriksaan kami lakukan karena ada informasi upaya penyelundupan sabu ke Jakarta,” katanya, Jumat (7/12/2018).
Dari pemeriksaan barang yang dilakukan petugas, kata Krisno, menemukan karung plastik yang di bagasi. Setelah dibuka ternyata ada 20 kg sabu yang disamarkan dengan ikan asin.
“Ini modus baru, agar tak narkotika tidak mudah dicium anjing pelacak, mereka menutupnya dengan tumpukan ikan asin,” ujarnya.
Mendapatkan hal itu, kata Kombes Krisno, pihaknya langsung memintai keterangan sopir dan kernet bus.
Diketahui karung berisi sabu itu didapat dari seorang pria yang sempat meminta sopir dan kernet tersebut mengirimkannya ke Jakarta.
“Seseorang yang memberhentikan bus di daerah Tanjung Balai, kemudian menaikkan karung plastik tadi dengan bayaran Rp 100 ribu untuk dikirim ke Jakarta,” tuturnya.
Dikatakan Krisno, saat petugas memeriksa penumpang, ada satu pria yang dicurigai sebagai pemilik barang tersebut.
Pria berinisial MIS ternyata berperan sebagai kontroler dalam pengiriman sabu tersebut. “Jadi awalnya barang naik dulu, selang 100 meter MIS naik untuk menjaga. Setelah kami periksa ternyata dia berperan sebagai controler,” tambahnya.
Dari pengungkapan itu, lanjut wadir, anggotanya melakukan pengembangan ke daerah Tanjung Balai. Beruntung ketiga pelaku HGS sebagai operator, DJS sebagai penyimpan barang, dan EZ sebagai pengirim yang bertugas membawa sabu dari gudang ke Bus ALS, dapat diamankan.
“Dari keterangan tersangka, mereka mendapatkan sabu dari seorang WN Malaysia yang masih kami buru,” ucap dia