RADAR NONSTOP - Mengejutkan. Jakarta sebagai ibukota dituding tidak toleran. Jakarta masuk dalam katagori toleransi terendah ketiga.
Hal ini berdasarkan Indeks Kota Toleran 2018 yang dikeluarkan Setara Institute, Jakarta.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo melihat kondisi ini tak terlepas dari keberagaman warga di Jakarta.
BERITA TERKAIT :"Sebenarnya Jakarta adalah kota yang sangat majemuk ya, semua ada. Dan Jakarta itu semua warga negara Indonesia punya hak untuk tinggal datang di Jakarta," kata Tjahjo di Hotel Ashley, Jl KH Wahid Hasyim No 73-75, Jakpus, Jumat (7/12/2018).
Tjahjo menyoroti soal Pilgub DKI. Dia tak ingin pesta demokrasi tiap lima tahun itu malah memecah belah masyarakat.
Setahun setelah digelarnya Pilgub DKI, sebenarnya indeks toleransi di Jakarta sudah naik dua tingkat. Pada tahun 2017, Jakarta mendapat predikat kota dengan tingkat toleransi terendah karena menempati posisi paling bawah.
Sementara pada 2018, Jakarta ada di posisi 92 dari 94 kota yang diamati Setara Institute.
Tahun ini, Singkawang di Kalimantan Barat mendapat predikat kota paling toleran. Singkawang merebut posisi yang tahun lalu ditempati Manado.
Berikut indeks kota toleran versi Setara Institute:
1. Singkawang, 6.513
2. Kota Salatiga, 6.447
3. Pematang Siantar, 6.280
4. Kota Manado, 6.030
5. Ambon, 5.960
6. Kota Bekasi, 5.890
7. Kota Kupang, 5.857
8. Kota Tomohon, 5.833
9. Binjai Sumatera Utara, 5.830
10 Kota Surabaya, 5.823
Sementara itu, Jakarta ada di posisi ketiga dari urutan paling bawah. Jakarta ada di atas Banda Aceh dan Tanjung Balai.
Berikut 10 kota dengan skor toleransi terendah:
85. Sabang, 3.757
86. Medan, 3.710
87. Makassar, 3.637
88. Bogor, 3.533
89. Depok, 2.490
90. Padang, 3.450
91. Cilegon, 3.420
92. Jakarta, 2.880
93. Banda Aceh, 2.830
94. Tanjung Balai, 2.817