RN - Penyebaran Covid-19 kembali marak di China. Sejak lockdown tiga minggu terakhir, banyak warga mulai resah dan marah salah satunya di Kota Shanghai, sebab hampir 25 juta penduduk di kota itu tidak bisa kemana-mana.
Komunikolog Politik Nasional Tamil Selvan memprediksi bahwa guncangan akibat lockdown di Shanghai akan mempengaruhi ekonomi dan politik dunia termasuk Indonesia. Sebab menurutnya banyaknya investor China yang menamkan modal di Indonesia akan melakukan evaluasi akibat guncangan dalam negeri di China.
"Di Shanghai ada lebih dari 70.000 perusahaan asing dan 30% nya milik Jepang. Artinya selain akan terjadi inflasi di beberapa sektor yang selama ini dimonopoli Jepang, investasi China di Indonesia pasti akan di evaluasi. Saya kira ini bahaya secara politik Indonesia," ungkap Kang Tamil panggilan akrabnya, Senin (18/4).
BERITA TERKAIT :Ketua Forum Politik Indonesia ini menghimbau agar pemerintah bisa mempersiapkan diri terhadap guncangan ini dengan tidak menganggu stabilitas masyarakat.
"Yang penting, ini jangan dijadikan alasan isu tunda pemilu lagi. Lalu para menteri sebaiknya berhenti bicara dan konsen kerja. Cukup yang bicara Presiden saja," tandasnya.
Lebih lanjut Kang Tamil menghimbau agar pemerintah mengkaji kembali proyek-proyek yang belum perlu, dan mengoptimalkan industri primer dengan memperkuat posisi pemerintah dalam regulasi.
"Seperti IKN harusnya bisa di kaji ulang, jangan ngotot. Pemerintah konsen memperkuat posisi terutama untuk produk kebutuhan pokok. Jangan kita dengar lagi negara kalah lawan mafia. Bisa bahaya jika bahan pokok langka," terangnya.
Kang Tamil optimis jika pemerintah bisa menjaga stabilitas keberadaan dan harga bahan pokok, Indonesia tidak akan terdampak virus covid tersebut.
"Kuncinya jangan ada kelangkaan barang pokok, dan jangan latah untuk penerapan PPKM. Biarkan ekonomi bergeliat, yang penting vaksin digencarkan. Karena yang namanya virus tidak mungkin hilang, kita yang harus beradaptasi," tutupnya.