Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Macet Jakarta Saat Puasa Ampun Deh, Makanya Warga Bodetabek Naik KRL Atau Busway Lah...

NS/RN | Rabu, 13 April 2022
Macet Jakarta Saat Puasa Ampun Deh, Makanya Warga Bodetabek Naik KRL Atau Busway Lah...
Ilustrasi
-

RN - Volume kendaraan naik 5,5 persen atau mencapai 2,12 juta saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua pada 8 Maret-6 April 2022. Bolume ini meningkat dibandingkan PPKM level tiga pada 18 Februari-7 Maret 2022 sebesar 1,92 juta per hari.

"Makanya warga Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi naik KRL atau busway dong," keluh pengendara warga Jakarta, Selasa (12/4) malam. 

Kata dia, kendaraan plat Bodetabek banyak bersliweran di Jakarta saat jam kerja. "Siang aja banyak tuh, apalagi jadual pulang kerja," sindirnya. 

BERITA TERKAIT :
Macet DKI Makin Parah, Begini Cara Ngeles Pj Gubernur Heru
Puluhan Bus Transjakarta Stuck di Kuningan Jaksel, Pengamat: Jajaran Direksi Harus Dicopot!

Dari hasil beberapa kajian menyebutkan, saat ini kemacetan yang terjadi saat ini akibat dari 16 juta kendaraan bermotor di jalanan ibu kota. Sebanyak 13 juta di antaranya merupakan sepeda motor.

Beberapa lembaga menyebut ada sebanyak 18 juta kendaraan bermotor yang beredar di jalanan Jakarta. Dengan jumlah sebanyak itu, jika seluruhnya secara berbarengan turun ke jalan maka akan menciptakan kemacetan total.

Berdasarkan data yang dia kutip dari BPS DKI Jakarta 2016 jumlah kendaraan bermotor rata-rata tumbuh 5% selama 5 tahun. Sementara panjang jalan hanya bertambah kurang dari 0,1%. Komposisi lalu lintas secara umum adalah sepeda motor 73,92%, mobil penumpang 19,58%, mobil beban 3,83%, mobil bus 1,88%, dan kendaraan khusus 0,79 %.

Diketahui, Jakarta dari data 2015, jumlah mobil 38%, motor 49%, angkutan umum 13%. "Kami terus melakukan evaluasi, mencermati pergerakan kendaraan rata-rata harian," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Jakarta, Selasa (12/4/2022).

Mengingat volume kendaraan meningkat yang mendorong kemacetan, maka rata-rata kecepatan kendaraan di Jakarta, kata dia, juga melambat pada PPKM level dua ini menjadi 31,7 kilometer per jam. Angka itu, imbuh Syafrin, lebih lambat sekitar 5,7 persen dibandingkan PPKM sebelumnya mencapai 33,6 kilometer per jam.

"Ini sejalan dengan peningkatan volume kendaraan di lalu lintas mencapai 5,5 persen," katanya.

Kenaikan volume kendaraan itu, kata dia, seiring pelonggaran aktivitas masyarakat saat PPKM level dua sehingga berkontribusi menyumbang kemacetan. Di sisi lain, jumlah penumpang angkutan umum juga ikut naik pada sepekan sebelumnya menjadi 1,1 juta penumpang atau meningkat sekitar 14 persen dibandingkan PPKM sebelumnya mencapai sekitar satu juta penumpang.

Peningkatan tersebut mengingat pemerintah melonggarkan kapasitas angkutan umum menjadi 100 persen. Untuk mengurai kemacetan, pihaknya mengerahkan sejumlah petugas di beberapa titik di antaranya jalur balik dan beberapa titik parkir yang kerap mengundang kemacetan termasuk mendukung petugas polisi lalu lintas.

"Di beberapa titik potensial itu menjadi akses utama kendaraan menuju pulang ke rumah, di sana kami perkuat anggota, tentu koordinasi dengan rekan Ditlantas Polda Metro untuk melakukan pengaturan secara intensif," katanya.

Tak hanya itu, sistem pengaturan lampu lalu lintas juga diatur untuk menekan antrean kendaraan di sejumlah simpang. "Kemudian dari sisi volume lalu lintas yang diatur dengan area 'traffic control system' (ATCS) dalam hal ini kami lakukan 'resetting' terkait dengan lampu hijaunya diperpanjang," ucapnya namun ia tidak memberikan detail berapa lama perpanjangan waktu lampu hijau itu.

#MacetDKI   #Busway   #KRL