Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Hasil Survei Prabowo Terus Melorot, Sebaiknya Gerindra Pikir Ulang Capres

RN/CR | Senin, 07 Maret 2022
Hasil Survei Prabowo Terus Melorot, Sebaiknya Gerindra Pikir Ulang Capres
-Net
-

RN - Elektablitas Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto terus melorot. Begitu hasil dari beberapa lembaga survei.

Jika tidak ingin kalah lagi, sebaiknya Partai Gerindra pikir ulang pencapresan Menteri Pertahanan (Menhan) itu.

Teranyar adalah hasil survei Key Opinion Leader yang digelar Politika Research & Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI), Prabowo tersingkir dari posisi 5 besar.

BERITA TERKAIT :
Titiek Datang Ke KPU Hadiri Penetapan Prabowo, Relawan: Ibu Negara, Ibu Negara
Prabowo Sowan Ke PKB, Selamat Tinggal Koalisi Perubahan

“Secara umum saya sampaikan tadi, kita tahu bahwa dari hasil survei opini publik selama beberapa kali, tidak ada perbedaan yang signifikan di situ ada Ganjar, Anies Baswedan, ada Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan lain-lain. Secara umum sama temuan yang kita dapatkan dari survei kali ini dengan survei opini publik yang kita rilis online,” kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo di Hotel Novotel Cikini, Jakarta, Minggu (6/3/2022).

Namun, kata Rio, ada perbedaan yakni terkait dengan posisi Prabowo Subianto yang berdasarkan hasil penilaian dari opinion leader terhadap 11 aspek, Prabowo menempati urutan ke-6 dengan nilai rata-rata 6,85, di bawah Ganjar Pranowo (7,51), Anies Baswedan (7,32), Sandiaga Uno (7,20), Ridwan Kamil (7,14) dan Erick Thohir (6,88). 

“Perbedaannya ada di prabowo yang biasanya cenderung di nomor 1 atau 2, Prabowo langsung melorot di posisi nomor 6,” ujarnya.

Rio menjelaskan, yang membuat para tokoh memberikan penilaian kecil kepada Prabowo, karena Prabowo telah beberapa kali maju menjadi capres dan juga cawapres. Sehingga, hal ini dinilai tidak cukup baik jika dibandingkan dengan 10 figur capres lainnya.

“Aspek yang dinilai key opinion leader, karena sudah sering dianggap maju, dianggap memiliki nilai bobot yang tidak cukup baik dengan kandidat lainnya. Ganjar pranowo, Anies, Sandiaga Uno, dan RK di atas 7. Nilai rata-rata figur di 6,79,” papar Rio.

Sementara itu, bekas pasangan Prabowo dalam Pilpres 2019, Sandiaga Uno menjadi capres dengan pesona tertinggi. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai aspek penampilan yang dibagi ke dalam pesona, kharisma dan wibawa juga menjadi aspek penting bagi seorang calon pemimpin.

“Soal penampilan, ada beberapa aspek, pertama soal pesona, kedua berkarisma dan berwibawa. Suka tidak suka, opinion leader mengenai penampilan dan karisma seorang capres penting. Pada aspek pesona, bagaimana penampilan seorang kandidat, Sandiaga Uno (biasanya) kalau tidak nomor 3 nomor 4, tapi di penampilan, Sandiaga Uno mendapatkan angka sangat tinggi 7,92, relatif unggul dari yang lainnya,” papar Adi di Hotel Novotel Cikini, Jakarta, Minggu (6/3/2022).

Sehingga, kata Adi, untuk aspek penampilan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mengungguli Ganjar Pranowo yang mendapatkan angka 7,76, Anies Baswedan 7,66, Ridwan Kamil 7,63, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,57 dan Andika Perkasa 7,48. Sementara Erick Thohir 7,25, Prabowo Subianto 6,98, Muhaimin Iskandar 6,96, Airlangga Hartarto 6,46, dan Puan Maharani 6,19. 

“Untuk aspek berkarisma dan berwibawa, Ganjar 7,75, Anies 7,55, Andika dan RK 7,43. “Jadi, wibawa, kharisma, penampilan jadi aspek penting seorang capres,” tegas dosen UIN Jakarta itu.

Namun, Adi menjelaskan, nilai keseluruhan untuk aspek penampilan ini, Ganjar tetap lebih unggul dengan nilai, 7,75, disuse Sandi 7,65, Anies 7,60 dan RK 7,53.

Dijelaskan sebelumnya, survei ini digelar pada 5 Januari-5 Februari 2022 terhadap 207 tokoh yang diambil secara proporsional dari 34 provinsi yang berasal dari perguruan tinggi, media massa, dunia usaha, ormas keagamaan, institusi budaya dan LSM (lembaga swadaya masyarakat), serta memenuhi syarat tidak terafiliasi parpol, berpendidikan minimal S1 dan memiliki pengaruh dalam pembentukan opini publik. Dengan menggunakan Skala Likert 1-10 sebagai alat ukur penilaian 11 aspek, 1,199=sangat buruk; 2-3,99=buruk; 4-5,99=cukup; 6-7,99=baik; dan 8-10=sangat baik.