Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Usai Tahu Tempe, Giliran Pedagang Daging Teriak Harga Mahal 

NS/RN | Rabu, 23 Februari 2022
Usai Tahu Tempe, Giliran Pedagang Daging Teriak Harga Mahal 
Ilustrasi
-

RN - Satu persatu kebutuhan pokok rakyat mulai sulit dicari. Setelah minyak goreng langka dan tahu tempe menciut kini ancaman datang dari para pedagang daging. 

Sama dengan pedagang tempe, ancaman mogok pedagang daging karena harga yang tinggi dan sulit jual. "Kalau daging sampai langka juga parah tuh menteri, kerja dong jangan bengong," teriak Aninda, emak satu anak warga Kembangan, Jakbar, Rabu (23/2).

Begitu juga dengan Rini. Emak empat anak warga Serpong, Tangsel ini meminta kepada Jokowi agar memarahi para menterinya. "Pak Jokowi, marahin aja itu menteri-nya kerja apa tidur," keluhnya. 

BERITA TERKAIT :
Gaduh Impor Barang, Kepala BP2MI Tuding Mendag Zulhas, PAN Sebut Benny Caper Karena Capresnya Keok 
Pilkada 2024 Dimajukan September Muncull Lagi, Jakarta Bakal Jadi Rebutan

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi hingga kini belum memberikan klarifikasi soal ancaman mogok pedagang daging. 

Sementara Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengabarkan, ada laporan mogok pedagang daging di Jabodetabek selama beberapa hari. Hal itu menyusul melonjaknya harga komoditas tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

“Rencananya demikian, kami memang mendapati laporan di beberapa titik akan melakukan mogok dagang daging,” kata Reynaldi.

Meski demikian, dia menegaskan, jika mogok dagang daging itu bukan yang pertama kali terjadi. Alih-alih demikian, mogok setiap tahun diklaimnya terjadi.

Dia memaparkan, harga daging di wilayah Jabodetabek hingga kini ada di angka yang cukup tinggi, mencapai Rp 166 ribu per kg. Padahal, menurut situs resmi harga pangan DKI milik Pemprov DKI, harga daging sapi rerata hanya sekitar Rp 129 ribu per kilogram. Menurut dia, rerata kenaikan tersebut mencapai Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.

Kenaikan tersebut, kata Reynaldi, karena adanya permintaan yang cukup tinggi jelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Dia meminta agar pemerintah dan para pengambil kebijakan yang terlibat bisa menyelesaikan persoalan tersebut secepatnya.

Tak sampai di sana, tata niaga pangan yang ada di wilayah, kata Reynaldi, juga perlu diperbaiki. Dia menuntut pemerintah memiliki roadmap yang jelas mengenai pangan di dalam negeri atau daerah otonomi.

“Karenanya, persoalan tingginya harga komoditas pangan, termasuk daging, kedelai dan minyak, penting untuk diselesaikan dari hulu ke hilir,” ujarnya.

Sulit Jual

Stok daging sapi di DKI Jakarta dipastikan aman menjelang memasuki periode Ramadan 2022 yang akan jatuh pada awal April. Hingga saat ini, ada sekitar 103 ton daging sapi di Jakarta.

Klaim itu disampaikan Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman. Terkait dengan harga, masih dalam kisaran Rp110.000 sampai dengan Rp115.000 per kg. 

Harga tersebut disebut lebih murah dibandingkan dengan daging yang dijual di pasar tradisional. Persediaan daging milik BUMD DKI Jakarta itu sebagian besar merupakan impor dari Australia berupa daging beku dengan harga relatif lebih murah. 

Harga daging beku dari Australia di kisaran Rp110.000 sampai dengan Rp115.000 per kg. Stok lainnya selain Australia, ada juga daging dari Brazil.

Beberapa pedagang daging di Jakarta mengaku saat ini harga daging sapi lokal di Jabodetabek sudah menembus angka Rp 120 ribu sampai Rp 140 ribu per kg. "Bisa beli tapi jualnya gak bisa," terang pedagang di Kramatjati, Jaktim. 

Di Depok, Jawa Barat, harga daging bahkan sudah tembus mencapai sekitar Rp 150 ribu per kg. "Kalau yang super sudah 150 ribu, gila ini harga. Pak Jokowi tolong lah," terang pedagang bakso ini.