RN - Para pembully Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan banyak yang oon. Hal ini terlihat dari macet yang diungkap Anies di akun Instagram.
Diketahui, tingkat kemacetan Jakarta pada tahun 2021 turun dua persen dari 36 persen tahun 2020 menjadi 34 persen. Atas capaian ini ibu kota berada di posisi ke 46.
Atas dasar itulah para pembully langsung kalap. Mereka membully dan nyinyir.
BERITA TERKAIT :Bicara persentase penurunan kemacetan di Jakarta sudah bergerak dan mulai membaik. "Itu oon baca data, makanya jangan banyak makan mecin," ucap netizen.
Bagi pembully, mereka melihat peringkat kemacetan Jakarta yang kini berada di posisi ke-46, turun 15 peringkat dari 2020.
Anies mengunggah ulang postingan @dkijakarta terkait data kemacetan berdasarkan pengukuran oleh Tom Tom Traffi Index.
Data tersebut pun menunjukkan DKI Jakarta kini berada di peringkat 46 dari 404 kota yang diukur atau turun 2 persen dari tahun 2020.
"Sejak 2017, peringkat Jakarta terus membaik. Pada 2020, Jakarta berhasil keluar dari peringkat 10 besar kota termacet di dunia. Kini Jakarta berada di peringkat 46 dengan tingkat kemacetan menurun 2 persen dibanding tahun sebelumnya," bunyi data tersebut.
Berikut ini data kemacetan Jakarta sejak 2017-2021 seperti yang diunggah ulang Anies:
2017: tingkat kemacetan 61 persen, posisi 4 kategori kota termacet di dunia
2018: tingkat kemacetan 53 persen, dan berada posisi 7
2019: tingkat kemacetan 53 persen, dan berada di posisi 10
2020: tingkat kemacetan 36 persen, dan berada di posisi ke 31
2021: tingkat kemacetan 34 persen, dan berada di posisi ke 46.