RN - Jakarta Barat menjadi sarang omicron. Kasus aktif COVID-19 (Corona) tercatat ada sekitar 4.000 warga terkonfirmasi positif.
Plt Kasudinkes Jakbar Yudi Dimyati menuturkan penambahan kasus aktif di wilayah Jakarta Barat bisa mencapai 400 jiwa per hari.
Dia menyebut, kebanyakan warga Jakarta Barat yang positif COVID bergejala ringan sehingga hanya melakukan isolasi mandiri, sementara sisanya dirawat. "3.100 lebih warga isoman, 800 sampe 900 yang dirawat," kata Yudi.
BERITA TERKAIT :"Minggu terakhir ini naiknya cukup banyak karena tadinya naik cuma 100, 200 dan kemudian naik 300, pelan-pelan naik 400 dan sejak transmisi lokal ini naik lumayan," sambungnya.
Dia menyebut pasien yang melakukan rawat inap masih di bawah 20 persen. Sebab mayoritas pasien yang terkonfirmasi COVID hanya bergejala ringan.
"Jadi ketersediaan rumah sakit ada untuk COVID tapi untuk kasus sedang sampai berat. Karena ada SE kepala dinas itu rumah sakit hanya untuk merawat gejala sedang sampai berat," jelas Yudi.
"Jadi untuk yang gejala ringan itu diarahkan untuk isoman atau menunggu Wisma Atlet Pademangan dibuka untuk yang OTG dan gejala ringan," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melaporkan kasus positif COVID-19 di Jakarta per Rabu (2/2) yang bertambah 9.132 orang. Sedangkan untuk kasus aktif bertambah 5.093 sehingga total ada 41.974 kasus aktif di Jakarta.
Secara keseluruhan, sebanyak 928.875 orang di Jakarta yang terpapar Corona sejak kasus pertama. 873.212 orang dinyatakan sembuh dan 13.689 meninggal dunia. Khusus hari ini, Pemprov DKI melaporkan 11 kematian akibat COVID-19.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta naik sebesar 17,4%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11%.
Sementara itu, capaian dosis 1 COVID-19 saat ini sebanyak 12.135.135 orang (120,3%), dengan proporsi 71% merupakan warga ber-KTP DKI dan 29% warga KTP non-DKI.
Sedangkan untuk dosis 2 kini mencapai 9.933.574 orang (98,5%), dengan proporsi 73% merupakan warga ber-KTP DKI dan 27% warga KTP non-DKI. Selain itu, sebanyak 632.650 orang telah menerima vaksinasi booster.