RN - Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menantang Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI pemanggilan dirinya, Rabu (26/1) besok dilakukan secara terbuka. Panggilan terkait rapat interpelasi Formula E ini, diakui Pras, sudah lama ia nantikan.
"Akan menjelaskan mengapa dirinya menggelar rapat paripurna persetujuan untuk melakukan interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan," ujar Pras, dikutip Selasa (25/1/2022).
Alasan dia meminta agar rapat pemanggilan digelar secara terbuka, agar masyarakat bisa mendengarkan langsung alasan pihaknya menggelar rapat paripurna itu.
BERITA TERKAIT :Banjir Jakarta Gak Ada Obatnya, Butuh Gubernur Radikal Atau 1/2 Gila
Wakil Ketua DPRD DKI (Zita) Pamer Starbucks, Netizen: Zionis Lokal
"Ini sudah lama saya tunggu, kapan dipanggil supaya saya bisa menjelaskan gitu lho. Saya minta pemanggilan ini dilaksanakan terbuka untuk umum, supaya semua bisa lihat," katanya.
Pemanggilan tersebut menjadi salah satu poin hasil rapat kerja yang dilaksanakan BK DPRD DKI Jakarta hari ini. Langkah tersebut digulirkan terkait dugaan pelanggaran pelaksanaan rapat paripurna interpelasi.
Rapat BK tersebut merupakan tindak lanjut atas laporan tujuh fraksi di DPRD DKI Jakarta yang menolak digulirkannya hak interpelasi untuk memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pada 28 September 2021 lalu, tujuh fraksi menilai Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi melanggar administrasi rapat Bamus dengan menjadwalkan rapat paripurna interpelasi.
Politikus PDI-P itu menegaskan, tidak akan menghindar dari panggilan BK, apalagi berupaya menyelesaikan laporan di meja makan.
"Sebab saya yakin setiap ketukan palu yang untuk memutuskan sesuatu telah sesuai aturan," pungkas Prasetio.
