Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Awal Tahun Ini, Dharma Jaya Bakal Impor Daging Sapi Hingga 2.500 Ton

SN | Jumat, 07 Januari 2022
Awal Tahun Ini, Dharma Jaya Bakal Impor Daging Sapi Hingga 2.500 Ton
-

RN - Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, pihaknya berencana mengimpor daging sapi beku sekitar 2.500 ton. Terbanyak dari Australia.

Hal itu disampaikan Raditya saat rapat terkait pangan dengan Komisi B DPRD DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (6/1) kemarin. 

Menurutnya, impor daging sapi ini untuk memenuhi kebutuhan warga Ibu Kota dan sekitarnya hingga April 2022 termasuk untuk Lebaran. "Sekitar 700 ton sebulan," ujarnya dikutip pada Jumat (7/1/2022). 

BERITA TERKAIT :
Garam Masalah Marak di DKI, Terbanyak Di Jakarta Utara 
Pemprov DKI Lembek, Kini Klub Malam Jadi Tempat Pesta Narkoba

Raditya menuturkan, impor daging sapi beku didominasi dari Australia dan sebagian kecil lainnya dari Brasil dan India.

Ia memproyeksi aliran masuk daging sapi beku sekitar 700 ton per bulan itu menyesuaikan kebutuhan, yakni untuk peserta Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus sekitar 400 ton dan kebutuhan untuk Dharma Jaya sekitar 200 ton.

"Meski pandemi COVID-19 mempengaruhi kinerja rumah potong di Australia yang banyak tidak beroperasi, namun DKI Jakarta sudah mengamankan alokasi daging beku impor tersebut," katanya. 

Untuk mengantisipasi kendala impor dari Australia akibat pandemi COVID-19, pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada Perum Bulog dan PT Berdikari (Persero) untuk penyaluran daging kerbau dan daging sapi dari Brazil ke DKI.

"Di Australia per hari ini saja sudah banyak rumah potong tutup karena membeludak kasus COVID-19. Hal ini menyebabkan nanti Februari, Maret, April, ada kemungkinan mereka tidak bisa 'deliver' banyak ke negara lain termasuk Indonesia," Ucapnya.

Sementara itu, pasokan sapi lokal dari beberapa daerah di Tanah Air, salah satunya dari Nusa Tenggara Timur (NTT), kata dia, dapat menjadi opsi untuk memenuhi kebutuhan meski hingga saat ini alokasi daging sapi impor masih bisa dipenuhi

Beberapa daerah yang menjadi sumber peternakan sapi dalam negeri juga sudah dilakukan penjajakan di antaranya Jawa Tengah.

"Memang rencana begitu tapi sampai sekarang kami masih bisa dapat (alokasi impor). Jadi belum kami lakukan, tapi nanti seandainya begitu, kami ambil lokal," sebutnya.

"Kami sudah mulai mengumpulkan dari NTT, Jawa Tengah sudah mulai masuk, sumber sapi udah kita dekati," sambungnya.

Sapi hidup dari NTT, lanjutnya, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan di DKI Jakarta, tapi juga untuk dijual kembali ke daerah lain di Sumatera, salah satunya Pekanbaru setelah melalui penggemukan di kandang di Serang, Banten, yang dioperasikan oleh BUMD DKI ini.

Saat ini stok daging sapi yang ada di Dharma Jaya mencapai sekitar 300 ton. Sedangkan kebutuhan daging sapi berdasarkan prognosa per bulan mencapai sekitar 5.600 ton atau per tahun mencapai sekitar 69 ribu ton.