RN - Masih ingat kue Ape.?, ya kuliner khas betawi ini dulu kerap kita jumpai melalui pedagang yang keliling dengan menggunakan gerobak ke permukiman warga.
Namun siapa sangka, ternyata jajanan ringan seperti UFO yang satu ini ternyata terancam punah.
Lantaran para pedagangnya mulai memasuki usia tua.
BERITA TERKAIT :"Kami di Jakarta ada 18 orang pedagang Kue Ape. Sisanya sudah pada tua. Sekarang hanya ada 6 orang pedagang yang keliling," ucap Didi(53) saat dijumpai di wilayah Jakarta Utara, Sabtu(23/07/2022).
Pria yang tinggal di Duri Selatan Jakarta Barat ini dan memiliki perkumpulan sesama pedagang Kue Ape dengan nama group duri, biasa mangkal di Pasar Pagi.
"Terkadang saya juga keliling ke lingkungan warga. Kalau dagangan masih banyak. Kalau yang lain ada di Gajah Mada, Tanah Abang,, Grogol. Saya sendiri mangkal di Pasar Pagi," tutur Didi.
Kue Ape sendiri berbahan tepung beras serta terigu dicampur daun suji atau pandan dengan cara dibakar diatas tungku kecil berbahan arang ini dijual hanya Rp.1.000.
"Biasanya untuk bahan pokoknya aja kita menghabiskan 2 Kg tepung terigu dengan anggaran Rp 60 ribu. Belum yang lainnya,"ungkap bapak 4 orang anak ini.
Meski berasal dari Bogor Provinsi Jawa Barat ini, Didi turut melestarikan makanan khas Betawi.
"Awalnya kerja sama bos asli orang betawi. Lama-lama punya keinginan untuk usaha sendiri. Dan Alhamdulillah, selama 30 tahun dagang keliling Kue Ape bisa biayai anak hingga lulus sekolah,"ungkapnya.
Ia berharap pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat melestarikan kuliner khas Betawi.
"Meski asli orang Bogor. Dari jual Kue Ape sampai sekarang dapat bertahan hidup dan membiayai anak-anak sekolah. Kalau bisa dilestarikan jangan sampai punah," harap Didi.
Sekedar diketahui, pemerintah provinsi DKI Jakarta sendiri memiliki berbagai program bagi para pedagang yang ingin mengembangkan usahanya melalui JakPreneur.
Disana produk-produk lokal baik kuliner dan lainnya dapat dipasarkan ke para pembeli.