Giring Tuding Pembohong, Ongen: Hati-hati, Mulutmu Harimaumu
RN - Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI, Mohamad Ongen Sangaji, merespon pernyataan Ketua Umum PSI, Giring Ganesha yang mengatakan Indonesia akan hancur jika dipimpin sosok pembohong.
Ongen yang juga Wakil Ketua Tim Pemenangan Korwil Jawa I (Jakarta-Banten), menilai, pernyataan Giring sebagai ketua partai sangat sangat tidak etis karena mengarah ke fitnah dan menjatuhkan orang.
Dia mengingatkan, ada peribahasa: mulutmu harimamu. “Tidak baik menjastifikasi orang. Berpolitik harus dengan cara-cara yang santun dan beretika. Sepertinya, Giring tidak punya kalimat dan bahasa yang lain. Sebab, sering menghujat serta menjelekkan orang lain,” ucap Ongen dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/12).
BERITA TERKAIT :Tom Lembong Curhat, Jalankan Perintah Jokowi Soal Impor Gula Tapi Berakhir Bui
Tom Lembong Seret Mantan Mendag, Kejagung Sepertinya Masuk Angin?
Ongen mengungkapkan, siapapun rakyat Indonesia tidak ingin pemimpin negara ini di tangan pembohong. Jika PSI ingin menaikkan elektabilitas partai tidak perlu menuduh. Lalu, dia menegaskan, jika Giring memiliki cita-cita menjadi Presiden, Gubernur, anggota DPR/DPRD, atau menteri silakan saja.
“Ingat buat Giring orang yang difitnah banyak juga pengikut dan mencintainya, saya minta Giring belajar lagi berpolitik dengan gagasan yang cerdas, bukan cara yang tidak santun dan pengecut,” tegasnya.
Ongen menegaskan, pertarungan Pemilu 2024 masih 2 tahun lagi dan belum ada yang mencalonkan sebagai calon presiden (capres). Bahkan, dia menyidir hanya Ketua Umum PSI, Giring yang sudah deklarasikan capres. “Jadi, santai saja,” bener dia.
Giring, menurut dia, menuduh tanpa dasar hanya mencari panggung untuk menaikkan elektabilitas. “Saya ingatkan lagi. Partai politik mempunyai tanggung jawab berikan pendidikan politik agar masyarakat cerdas. Jangan buat gaduh. Berikan pendidikan demokrasi dan pemilu yang sejuk menjelang Pemilu 2024” ucap dia.
Ongen menambahkan, jangan takabur bahwa partainya akan menang dan besar di Jakarta dan menjadi oposisi. “Setau saya tidak ada oposisi di DPRD provinsi. Oposisi hanya ada di DPR RI,” tandasnya.
