RADAR NONSTOP - DKI Jakarta memiliki 2.700 RW, yang memiliki bank sampah hanya 1.500. Idealnya tiap RW harus punya bank sampah.
Begitu dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta, Isnawa Adji. Ia juga mengungkapkan, dari 1.500 bank sampah tersebut, hanya beberapa saja yang aktif hingga beromzet puluhan juta per bulan.
“Bank sampah yang aktif ada beromzet Rp 40 juta per bulan. Tapi mayoritas hidup segan mati tak mau. Kalau kita bandingkan jumlah RW di DKI Jakarta ada 2.700 memang belum ideal, tapi ini butuh digerakkan semua pihak, terutama Lurah dan Camat," kata Isnawa di Jakarta, Minggu (25/11/2018).
BERITA TERKAIT :Menurut dia, bank sampah bisa juga dilakukan di kantor, sekolah atau lokasi manapun. Sebab, pengurangan sampah pada sumber adalah yang utama mengingat TPST Bantargebang hanya bisa beroperasi sekitar 2,5 tahun lagi.
"Sekarang volume sampah se-Jakarta 7250 ton per hari, ini harus dipikirkan bersama, bank sampah bukan hal yang menakutkan. Harusnya bank sampah menjadi daya tarik bagi warga DKI," ujarnya.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi DKI juga segera mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) larangan penggunaan plastik sekali pakai atau kantong kresek.
Sementara, para bank sampah penerima apresiasi akan diberikan hadiah tunai untuk mengembangkan program sampah.
Untuk kategori pembina diberikan uang tunai Rp 5 juta bagi terbaik pertama, Rp 3 juta terbaik kedua dan Rp 2 juta untuk terbaik tiga.
Bagi Bank Sampah Kategori penggerak akan menerima hadiah tunai sebesar Rp 2,5 juta terbaik pertama, Rp 1,5 juta terbaik kedua dan Rp 1 juta untuk terbaik tiga.