Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Proyek ITF Sunter Mangkrak, Target Akhir Digeser ke 2024

SN/HW | Jumat, 24 September 2021
Proyek ITF Sunter Mangkrak, Target Akhir Digeser ke 2024
-

RN - Proyek pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara hingga saat ini masih belum juga dikerjakan. Berdasarkan rencana awal, ITF Sunter seharusnya mulai dibangun pada tahun Januari 2020 dan selesai tahun 2022.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Syaripudin menyebutkan bahwa target penyelesaian proyek tersebut adalah tahun 2024.

"ITF Sunter kan baru berjalan semua. Kalau berbicara beroperasi, idealnya 2024. Kan sekarang sudah 2021," ujar Syaripudin dikutip pada Jumat (24/9/2021)

BERITA TERKAIT :
Pemprov DKI Gencar Gaungkan Anti Korupsi, Coba Dong Audit Kekayaan Pejabat CKTRP?
Bertahun-Tahun TPS Limo Depok Gak Beres Oleh Idris-Imam, Kini Pengelola Diseret Ke Bui Oleh KLH

Pengerjaaan proyek ITF Sunter memang sudah menemui kendala seperti keluarnya perusahaan pembangkit listrik asal Finlandia, Fortum Power Heat and Oy dari proyek ini pada Juni lalu.

Penyebab keluarnya Fortum dari proyek ITF Sunter karena DKI tidak mendapat penjaminan dana dari pemerintah pusat.

Imbasnya, Fortum enggan mengucurkan pinjaman dana sebesar US$ 240 juta atau sekitar Rp 3,42 triliun dari International Finance Corporation (IFC).

Sementara itu, tiga proyek ITF lainnya di wilayah Jakarta barat, wilayah timur, dan wilayah selatan juga masih dalam proses dan belum dibangun.

ITF Sunter dan wilayah barat digarap oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sementara, ITF wilayah timur dan selatan dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

Meski belum ada pengerjaan, Syaripudin yakin Pemprov DKI memiliki anggaran untuk membangun ITF. Jakpro dan Sarana Jaya diyakininya akan mendapat mitra kerja sama dalam proyek ini.

"Anggaran cukup. Nanti dari pihak BUMD yang bekerja sama akan memilih penyedia yang akan melakukan pelaksanaan kegiatan mereka," katanya.

"Tentunya mereka sudah memilih mitra yang punya kemampuan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan teknologi yang dipersyaratkan dan segala macamnya," pungkasnya.