Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

PDIP Kebon Sirih Tuding KNKT Tak Ngerti Masalah Transjakarta

SN/HW | Senin, 13 Desember 2021
PDIP Kebon Sirih Tuding KNKT Tak Ngerti Masalah Transjakarta
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak
-

RN - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dianggap tak mengetahui persoalan yang tengah terjadi pada BUMD DKI PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak pun menyayangkan rekomendasi KNKT yang meminta Transjakarta membentuk 'driver resource management' untuk memperbaiki tata kelola pramudi bus.

"Saya belum mengetahui rekomendasi lengkap KNKT. Tetapi kalau hanya ini rekomendasi mereka, tentunya disayangkan. Artinya mereka tidak mampu menangkap apa masalah Transjakarta," ujar Gilbert dikutip pada Senin (13/12/2021).

BERITA TERKAIT :
Golkar Legowo Jika PDIP Gabung Prabowo, Emang Sudah Siap Jatah Menteri Berkurang?
Puan Sebut Tak Ada Arahan Hak Angket, Ganjar Gigit Jari Dong 

Menurut Politikus PDI Perjuangan tersebut, rekomendasi yang hanya perbaikan tata kelola pramudi dianggap menunjukkan ketidakmampuan KNKT menangkap permasalahan Transjakarta.

Gilbert berharap KNKT mampu melihat persoalan besarnya yakni membenahi sistem dengan mengidentifikasi permasalahan di tubuh Transjakarta.

"Persoalan besarnya itu sistem, dan masalah teknis hanyalah masalah ikutan karena sistem. Sistem itu harus dibenahi dari direksi," katanya.

Sebelumnya, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, rekomendasi driver resource management dikeluarkan berdasarkan hasil surveilans dan diskusi dengan pramudi mengenai insiden kecelakaan bus Transjakarta yang sering terjadi belakangan ini.

"Kita memberi rekomendasi kepada TransJakarta namanya 'Driver Resource Management'. Setiap tahun mereka diberi pelatihan untuk men-challenge soft kompetensi, kemampuan menahan emosi secara bijak," kata Soerjanto, Jumat (10/12) lalu.

Soerjanto menambahkan, pelatihan serupa sudah sering diterapkan pada manajemen transportasi udara. Namun hal itu belum diterapkan di tubuh TransJakarta.

Dia mengatakan, hasil rekomendasi itu nantinya juga akan berpengaruh pada penerapan prosedur operasional standar (SOP) bagi pramudi TransJakarta.

"Misalnya, selama mengemudi tidak boleh pegang telepon mungkin prosedur seperti itu yang diharapkan bisa dilakukan perbaikan di TransJakarta. SOP itu sifatnya dinamis setiap detik bisa berubah tergantung situasi," ujar Soerjanto.

Soerjanto mengatakan, berdasarkan hasil diskusi dengan pramudi diketahui bahwa mengantuk saat berkendara menjadi salah satu faktor risiko yang kerap dikeluhkan oleh mereka.

"Kita akan mempelajari bagaimana solusi mengurangi kantuk kemudi ini. Mengantuk ini banyak faktor, salah satunya koridor jalan yang sempit. Nanti kita lihat bagaimana jam kerja, bagaimana masalah lain yang berkaitan dengan pengemudi," kata Soerjanto.