RN - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, salah satu faktor yang kerap dikeluhkan sopir bus Transjakarta adalah mengantuk saat berkendara.
Hal ini disampaikan Soerjanto sebagai rekomendasi KNKt untuk PT Transportasi Jakarta. Ia menyebutkan bahwa KNKT meminta Transjakarta membuat Driver Resource Management untuk memperbaiki tata kelola pengemudi bus.
"Kami akan mempelajari bagaimana solusi mengurangi kantuk kemudi ini. Mengantuk ini banyak faktor, salah satunya koridor jalan yang sempit. Nanti kita lihat bagaimana jam kerja, bagaimana masalah lain yang berkaitan dengan pengemudi," kata Soerjanto, Sabtu (11/12/2021).
BERITA TERKAIT :"Kami memberi rekomendasi kepada Transjakarta, namanya Driver Resource Management. Setiap tahun mereka diberi pelatihan untuk men-challange soft kompetensi, kemampuan menahan emosi secara bijak," lanjutnya.
Soerjanto menuturkan, rekomendasi itu dikeluarkan berdasarkan hasil surveilans dan diskusi dengan pramudi mengenai insiden kecelakaan bus yang terjadi belakangan ini.
"Pelatihan serupa sudah sering diterapkan pada manajemen transportasi udara. Namun hal itu belum diterapkan di tubuh TransJakarta," ucapnya.
Dia mengatakan, hasil rekomendasi itu nantinya juga akan berpengaruh pada penerapan standar operasional prosedur (SOP) bagi pramudi Transjakarta.
"Misalnya, selama mengemudi tidak boleh pegang telepon mungkin prosedur seperti itu yang diharapkan bisa dilakukan perbaikan di Transjakarta. SOP itu sifatnya dinamis setiap detik bisa berubah tergantung situasi," imbuhnya.
Seperti diketahui, saat ini berbagai masalah tengah dihadapi BUMD DKI bidang transportasi tersebut. Misalnya, sedikitnya enam insiden kecelakaan melibatkan Transjakarta dalam kurun waktu kurang dari dua bulan. Selain menelan korban materil, kecelakaan juga menyebabkan orang meninggal dunia.
Komisi B DPRD DKI melalui rapat kerja memanggil seluruh jajaran direksi Transjakarta untuk dimintai keterangan terkait hal itu. Saat rapat kerja berlangsung, suasana forum sempat memanas lantaran diduga Direktur Utama (Dirut) Transjakarta Mochamad Yana Aditya tidak menguasai pekerjaan yang ia pegang saat ini.
Saat rapat berlangsung, mencuat isu pernah adanya pertemuan antara Transjakarta dengan operator dilakukan disalah satu Kafe dengan sajian tarian dewasa, belly dance. Adalah anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi Gerindra, Adi Kurnia yang menyampaikan kegiatan tersebut kepada forum.
Tidak sampai disana, kejadian Transjakarta pun menyeret nama Ketua Komisi B DPRD DKI yang dilaporkan sejumlah anggotanya ke Badan Kehormatan lantaran diduga bertindak otoriter dan memaki salah satu anggotanya yakni Ichwnul Muslmin saat Ichwanul Muslimin menanyakan terkait rekomendasi Komisi B.
Hingga saat ini, BK DPRD DKI masih menunggu surat dari pimpinan DPRD DKI guna menaindak lanjuti laporan anggota Komisi B terkait Ketuanya di Komisi.