RN - Politikus Mohamad Ongen Sangaji telah memutuskan mundur dari Partai Hanura. Dia juga meninggalkan posisinya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura DKI.
Mundurnya, Ongen diikuti ratusan loyalisnya di Jakarta dan kini semua gerbongnya berlabuh di Partai NasDem.
“Pak Ongen mundur dari Ketua Hanura provinsi yang terakhir. Sebelumnya, Ketua Hanura Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan beberapa daerah lainnya sudah mundur terlebih dahulu," kata mantan politkus Hanura Melvin Rompies, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/12).
BERITA TERKAIT :Dia mengaku, Bang Ongen tidak pernah mengajak mundur dari Partai Hanura DKI dan ikut hijrah ke NasDem. Bergabungnya pengurus ranting dan ratusan tokoh masyarakat ke partai besutan Surya Paloh karena kecintaannya terhadap Bang Ongen.
"Mereka dengan sukarela berbondong-bondong mendaftarkan diri jadi kader NasDem, tanpa paksaan," ucap Melvin.
Sebab, selama menjabat Ketua DPD Hanura DKI, Ongen telah membawa Hanura sebagai partai yang diperhitungkan di ibu kota. Lalu, dia (red - Ongen) dinilai perhatian terhadap kader di bawah sehingga loyalitas mereka sangat spartan.
"Kami sulit lepas dari Bang Ongen. Karena itu, dia tanpa ada batas ketemu orang. Saat jadi anggota DPRD DKI, semua yang datang diterima dengan ramah dan dibantu. Sampai rumah pun, masih terima tamu (rakyat, red)," ucap dia.
"Tudingan Hanura Jabar, bahwa Bang Ongen pindah ke NasDem, akibat gagal pada Pemilu 2019 salah besar. Ketua DPD Hanura Jabar Dian Rahadian, orang baru jadi ketua. Tidak tahu apa-apa," lanjut Melvin.
Dia menegaskan, Bang Ongen merupakan orang yang setia terhadap pimpinan, begitu pun saat di Hanura sangat loyal terhadap Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO). Bahkan, nyawa pun bisa dipertaruhkan demi menjaga ketua umum.
"Jadi, saudara Dian Rahadian tidak perlu komentar. Jabar saja sudah dua kali ganti ketua," beber dia.
Melvin menerangkan, orang itu berhak memiliki cita-cita lebih baik ke depannya. apalagi, menyangkut kepentingan rakyat. Salah satu instrumen negara demokrasi untuk memperjuangan aspirasi rakyat melalui partai politik.
Menurutnya, pilihan Bang Ongen ke NasDem sudah sangat tepat untuk memperjuangan rakyat. Sebab, partai besutan Surya Paloh ini punya masa depan yang baik.
"Pilihan Bang Ongen tepat. Orang semua punya mimpi besar, kami bersama bang Ongen juga punya mimpi besar. Kami semua di bawah komando Bang Ongen bersyukur bisa bergabung ke NasDem," beber dia.
"Pada Pemilihan Legilsatif (Pileg) 2014 Hanura DKI mendapatkan 10 kursi DPRD DKI atau masuk lima besar partai di ibu kota," jelasnya.
Kini, kata dia, Bang Ongen diberikan kepercayaan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI dan Wakil Ketua Pemangan Jawa I (Jakarta dan Banten).
Ketua DPD Hanura Jabar, Dian Rahadian, dituding Melvin, tidak mengetahui apa yang terjadi pada partai sehingga Bang Ongen keluar. Sebab, sepengetahuannya, mandiri dia, Bang Ongen selalu menanamkan kepada kader di Jakarta memiliki prinsip kesetiaan, kejujuran, dan keberanian.
“Beliau (Bang Ongen, red) paling marah kalau ada kader yang tidak setia,” tegasnya.
Lalu, dia menerangkan, untuk Pemilu 2019 suara pribadi Bang Ongen mencapai sekitar 16 ribuan, lebih C1 ada pada dirinya.
“Semua suara caleg baik. Tapi, suara partai tidak ada dan ini terjadi di Jabar, Jateng, Jatim, Yogyakarta, dan Banten. Jadi, tanyakan terhadap yang punya kewenangan partai kenapa sampai tidak ada suara partai,” ucap Melvin.
Menurutnya, Bang Ongen sosok yang tak tergantikan bagi kader Hanura di Jakarta. Beliau disebut memiliki ketagasan dalam memimpin, taktis, cepat ambil keputusan, berintegritas, dan memiliki strategi jitu untuk besarkan partai.
Sebelumnya, DPD Partai Hanura Jabar menilai langkah yang diambil Mantan Ketua DPD Hanura DKI Jakarta, Mohamad Ongen Sangaji beserta pangurus ranting menjadi hal yang biasa dalam dunia perpolitikan.
Ketua DPD Partai Hanura Jabar, Dian Rahadian menyebut, perpindahan tersebut tidak hanya terjadi di Partai Hanura saja, langkah tersebut pun pernah dialami partai lain.
"Ada yang masuk, ada yang keluar. Mau pindah ke partai mana pun juga silakan. Itu hak daripada setiap orang untuk memilih jalan politiknya untuk berlabuh," ujar Dian Senin (6/12).