RN - Semua pihak sebaiknya tidak asal jeplak dan nyinyir soal dana hibah buat Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Sebab, dua ormas Islam itu selama ini mengurus ummat.
Diketahui, NU mendapatkan Rp 5 miliar dan Muhammadiyah Rp 4 M. Sementara MUI mendapatkan sekitar Rp 10 miliar.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengungkapkan komisinya telah sepakat menambah dana hibah untuk NU dan Muhammadiyah. Pembahasan disebut akan berlanjut ke tahap berikutnya sebelum diketok menjadi RAPBD DKI Jakarta tahun 2021.
BERITA TERKAIT :"Hasil pembahasan Komisi E, NU Rp 5 M, dan MUI Rp 10 M, dan Muhammadiyah Rp 4 M," ucap Ketua Fraksi Gokar yang juga anggota Komisi E, Basri Baco.
Sebelumnya, dana hibah untuk NU direncanakan sebesar Rp 2,07 miliar dan Muhammadiyah Rp 1,89 miliar. Basri mengatakan penambahan anggaran itu akan dibawa ke Banggar untuk pembahasan lebih lanjut.
"(Pembahasan) di Komisi, tinggal dibawa ke Banggar," katanya.
Golkar DKI Jakarta menilai perbandingan dana hibah antara NU, Muhammadiyah, dan MUI tidak perlu dibesar-besarkan. PSI, yang pertama kali mengutarakan hal itu, disebut hanya membuat heboh.
"Kan kerjanya memang suka bikin heboh saja," kata Baco.
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan dana hibah untuk MUI lebih tinggi dibanding NU maupun Muhammadiyah. Di MUI, terdapat banyak unsur-unsur organisasi Islam.
"MUI lebih besar (anggaran), pertimbangan karena holding-nya lembaga keagamaan," katanya.