Berlabuh ke Prabowo-Sandi, PPP Humphrey Didukung Penuh Senior

RADAR NONSTOP - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan Humphrey Djemat (HD) berlabuh ke Prabowo-Sandi. Senior PPP pun mendukung penuh.

Diketahui, Humphrey terpilih sebagai ketua umum PPP versi muktamar Jakarta. Dia resmi menggantikan Djan Faridz usai perlehatan Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) III yang dihadiri 34 DPW se-Indonesia pada 15-16 November 2018.

Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) No. 2, Prabowo Soebianto-Sandiaga Uno pun beruntung. Karena, senior-senior PPP mendukung pasangan capres-cawapres yang diusung Partai Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat itu.

Dukungan dan ucapan selamat di antaranya datang dari politikus senior PPP, Lukman Hakiem. "Selamat atas penyelenggaraan Mukernas III PPP, dan menyatakan selamat atas ditetapkannya Bapak Humphrey Djemat selaku ketua umum PPP menggantikan Djan Faridz selalu ketua umum sebelumnya," ujar Lukman.

Dalam rilis yang dikirim ke Radar Nonstop, Jakarta, Rabu (21/11/2018), Lukman berkata, dirinya mendukung penuh Humphrey Djemat dalam menyalurkan suara partai terutama di tingkat dewan perwakilan daerah (DPW) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Diketahui, PPP Humphrey mendukung pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno dalam Pilpres 2019.

"Selaku senior PPP, saya sangat mendukung PPP di bawah Ketum HD dalam menyalurkan suara DPW-DPW se-Indonesia untuk menetapkan dukungannya pada paslon 02 (Prabowo-Sandi)," tegas staf khusus Wakil Presiden (Wapres) RI Hamzah Haz (2001-2004) itu.

Lukman pun tidak sungkan mengimbau dan mengajak agar para senior dan kader partai untuk bersama memberikan dukungannya serta merapatkan barisan dalam mengembalikan marwah partai kepada khittah sebagai partai Islam.
Ia beranggapan, hasil keputusan Mukernas III telah mewadahi aspirasi kader dan umat Islam serta sebagai perubahan haluan politik PPP Muktamar Jakarta yang sangat signifikan dan menggembirakan.

"Semoga dengan hasil Mukernas itu, martabat partai warisan ulama ini kembali tegak. Bagi saya, PPP Romahurmuzi, PPP Humphrey Djemat, atau PPP Khittah. Semuanya adalah PPP. Bahwa pemerintah hanya mengakui salah satu, itu soal lain," tandasnya.