Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
OPINI

Peneken Interpelasi Anies Lebih Kental Dendam Politik Ketimbang Kepentingan Rakyat?

NS/RN | Senin, 23 Agustus 2021
Peneken Interpelasi Anies Lebih Kental Dendam Politik Ketimbang Kepentingan Rakyat?
-

RN - Walau Pilkada DKI Jakarta sudah lewat empat tahun lalu tapi masih banyak yang belum move on. Saat ini beberapa anggota dewan sedang menggagas interpelasi. 

Dari hasil penelusuran mereka yang tanda tangan kebanyakan saat pilkada adalah para barisan Ahok. Lucunya, PDIP sebagai partai pemenang di Jakarta seperti mengekor gerakan PSI. 

Walau interpelasi tidak jelas dasar kasusnya tapi segelintir dewan terus melakukan lobi-lobi. 

BERITA TERKAIT :
Target 10 Kursi PPP Jakarta Ambyar, Gerbong Syaiful Rachmat Harus Dibongkar?
AHY Teriak Mafia Tanah, Fraksi Demokrat DPRD DKI Denger Ya...

Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah menegaskan kalau interpelasi bukan untuk menjatuhkan Anies Baswedan. Dia beralasan, interpelasi untuk bertanya langsung ke gubernur soal Formula E.

Politisi senior NasDem DKI Jakarta, Bastari Barus menilai, interpelasi yang diajukan merupakan gambaran bagaimana mereka yang tanda tangan tak memahami betul Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Saya agak bertanya apakah PSI dan PDIP anggota DPRD-nya memahami sebetulnya apa sih RPJMD itu sendiri? Bahwa ada satu kewajiban dari gubernur untuk mengangkat derajad nama Jakarta di dunia internasional. Sehingga ada kegiatan yang harus dilakukan, salah satunya adalah Formula E,” terang Bestari.

Mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini mengaku heran kegiatan Formula E dikaitkan dengan pandemi. "DPRD yang mengajukan hak interpelasi seolah menutup mata terhadap penanganan pandemi di Jakarta yang sudah amat baik, terbukti meskipun sempat mengalami lonjakan namun tak beberapa lama terkendali dengan cepat dan sudah turun kasus aktifnya," terang Bastari.

Komunikolog Politik Nasional, Tamil Selvan menilai, indikasi interpelasi jika dilihat subtansinya tidak jelas. Kata dia, ada dugaan para peneken hak interpelasi adalah politisi yang tidak move on dari pilkada.

"Bisa saja kan yang tanda tangan itu hampir semua anti Anies. Apa ini dendam politik? Disaat rakyat berjuang melawan Corona para politisi malah mencari cari masalah," sindirnya. 

Tamil sedikit menyimpulkan ada indikasi kalau interpelasi yang digagas diduga sebagai dendam politik para pembenci Anies.