Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Anies: Pejabat di DKI Harus Jadi Pemimpin Yang Diikuti Arahannya Secara Sukacita

SN/HW | Jumat, 20 Agustus 2021
Anies: Pejabat di DKI Harus Jadi Pemimpin Yang Diikuti Arahannya Secara Sukacita
-

RN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpesan agar para pejabat di lingkunhan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak sekedar menjadi pejabat. Melainkan juga harus menjadi seorang pemimpin.

Hal itu dikatakan Anies saat melantik 13 orang pejabat di Balai Agung Balaikota DKI Jakarta pada Jumat (20/8).

Menurut Anies, pemimpin harus menjadi sosok yang perintahnya diikuti dengan suka rela oleh anak buahnya, bukan sekadar menggunakan kewenangan saja.

BERITA TERKAIT :
Pemprov DKI Gencar Gaungkan Anti Korupsi, Coba Dong Audit Kekayaan Pejabat CKTRP?
Garam Masalah Marak di DKI, Terbanyak Di Jakarta Utara 

“Pribadi yang bisa diikuti teladan dan contoh. Tak ada manusia sempurna di ruangan ini, bagian kita adalah tahu itu dan terus - menerus melakukan perbaikan. Tapi, sadari bahwa Anda pemimpin yang didengar katanya, diikuti arahannya dengan perasaan suka cita,” ujar Anies di Jakarta, Jumat (20/8/2021).

Selain itu, Anies pun meminta para pejabat yang baru dilantik bekerja secara tim, sekaligus tetap membumi. Terlebih, kata Anies, Jakarta merupakan episentrum pemberitaan nasional di mana setiap kebijakan yang diambil Pemprov DKI Jakarta akan menjadi perhatian nasional. Untuk itu, kerja sama tim sangat dibutuhkan.

“Jakarta selalu menjadi pusat perhatian dan percakapan publik, masing-masing Bapak/Ibu akan rasakan eksposur itu. Hati-hati dengan tepuk tangan pujian di media, karena yang dibutuhkan fokus untuk kerja tuntas. Kerjakan tugas bapak/Ibu dengan benar,” pesannya.

Terakhir, Anies menyebut keputusan yang nantinya diambil oleh pejabat harus mampu dijelaskan, minimal kepada keluarganya.

Karena itu, Anies mengingatkan agar para pejabat selalu menempatkan nurani dan moral sebagai pedoman, sekaligus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Setiap ambil keputusan di Jakarta, ingatlah Anda harus jelaskan ke anak/istri Anda, di Jakarta Anda akan ketemu keputusan yang sulit, kompasnya hati nurani dan moral, gunakan itu dan ingat Anda kebanggaan kelurga dan teladan," tuturnya.

"Maka dari itu, ketika memimpin, jangan lupa untuk selalu mendekatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena di balik semua tantangan ada Tuhan Yang Maha Esa yang maha menentukan dan membantu, ingat itu pegang itu,” pungkasnya.