RN - Banyak warga daerah yang ogah divaksin. Bahkan ketimpangan ini menjadi sorotan WHO.
Lembaga kesehatan dunia, WHO menyoroti ketimpangan vaksinasi Corona antara Jawa-Bali dan daerah di luar Jawa-Bali, seperti Papua. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan sejumlah kendala yang memicu ketimpangan vaksinasi Corona ini.
Selain Papua masih ada sederet provinsi yang banyak tenaga kesehatannya belum mendapat vaksinasi. Provinsi-provinsi itu adalah Gorontalo, Maluku Utara, Aceh, Bengkulu, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, Jambi, Papua Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.
BERITA TERKAIT :Juru bicara Kemenkes bidang vaksinasi dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap salah satu kendalanya adalah masyarakat yang menolak divaksinasi. Masih ada 10 persen masyarakat yang tidak mau divaksinasi.
"Kita tahu ada 10 persen masyarakat yang menolak divaksinasi," kata Siti kepada wartawan, Jumat (30/7/2021).
Selain itu, stok vaksin Corona yang ada saat ini belum mencukupi untuk seluruh sasaran kebutuhan. Maka dari itu, saat ini baru bisa 30 persen saja.
"Vaksin yang kita terima tentunya belum mencukupi untuk memberikan vaksin kepada seluruh sasaran dari kebutuhan 426 juta dosis. Yang sudah tiba baru 150 juta dosis, sehingga baru bisa 30 persen dari sasaran yang tersedia dengan stok yang ada saat ini," ujarnya.
Dia menjelaskan hal ini karena kedatangan vaksin dilakukan secara bertahap. Oleh karena itu, proses vaksinasi dilakukan sesuai ketersediaan vaksin Corona yang ada.
"Tentunya, karena vaksin datang secara bertahap sampai Desember 2021, proses vaksinasi dilakukan sesuai ketersediaan vaksin yang datangnya juga bertahap," lanjutnya.
WHO menyoroti ketimpangan vaksin di Indonesia. Daerah luar Jawa-Bali hingga kini jumlah tenaga kesehatannya yang belum divaksinasi Corona masih banyak. Terbanyak ada di Papua.
"Hingga 26 Juli, provinsi dengan persentase terbesar tenaga kesehatan belum divaksinasi adalah Papua, Maluku, dan Sulawesi Tengah. Situasi ini masih sama dengan pekan lalu," tulis WHO dalam Situation Report-65 yang dirilis oleh WHO pada Kamis (29/7/2021).
Pada 26 Juli, WHO mencatat Bali adalah provinsi dengan jumlah vaksinasi dosis pertama tertinggi untuk semua target vaksin (tenaga kesehatan, lansia, pekerja publik, warga di atas usia 12 tahun). Di bawah Bali, ada DKI Jakarta, Kepulauan Riau, DIY, dan Sulawesi Utara. Sementara itu, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah vaksinasi dosis kedua tertinggi.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah warga terbanyak yang sudah mendapat vaksinasi penuh (dua dosis). Peringkat di bawahnya adalah Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
DKI Jakarta juga menjadi provinsi dengan jumlah warga lansia yang sudah divaksinasi tertinggi, diikuti oleh Bali, DIY, dan Kepulauan Riau. Sementara itu, provinsi yang cakupan vaksinasi untuk lansianya rendah adalah Aceh, Maluku Utara, dan Sumatera Barat.
DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah warga 12-17 tahun yang sudah divaksinasi. Provinsi berikutnya adalah Bali, Kepulauan Riau, dan DIY.