RN - Aksi Jokowi End Game nampaknya sepi peminat. Sabtu (25/7), Jakarta yang menjadi sentral aksi terlihat lengang.
Ajakan aksi yang harusnya menuju Istana Negara tidak terjadi. Penulis berpendapat, ada beberapa faktor kenapa aksi Jokowi End Game kurang menjual.
Dihimpun dari berbagai sumber, aksi tersebut momennya tidak tepat karena saat ini adanya ledakan kasus Corona. Lalu, adanya isu kalau aksi tersebut ditunggangi politisi.
BERITA TERKAIT :Artinya, Jokowi End Game bukanlah gerakan rakyat secara murni tapi ada indikasi kepentingan politik kelompok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan tidak ada massa yang turun ke jalan berkaitan dengan adanya seruan tersebut.
Sebelumnya, tersebar seruan demo 'Jokowi End Game' di media sosial. Dalam poster yang tersebar, aksi disebutkan digelar hari ini dengan melakukan long march dari Glodok ke Istana Merdeka.
Jika dianalisa, bisa saja ajakan atau seruan aksi tersebut tidak terciptanya isu yang bisa menarik publik. Padahal, Jokowi End Game sempat viral.
Jika dikaitkan dengan opini publik tentunya aksi Jokowi End Game kalah dengan aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan sidak dan survei lapangan terkait ketersediaan obat perawatan Covid-19, Jumat (23/7/2021).
Jokowi yang mengunjungi salah satu apotek di Kota Bogor, yakni Apotek Villa, tetapi tak mendapatkan apa yang dia cari adalah bentuk jawaban kegelisahan rakyat.
Artinya rakyat merasa terwakili ketika obat Corona menghilang dipasaran. Dan Jokowi sigap mengambil peluang tersebut dengan melakukan sidak dan langsung menelpon Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Rasa gelisah rakyat yang sedang berjuang melawan Corona sudah terbayarkan dengan aksi sidak Jokowi.