Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

DPRD DKI Kalau Kritik Corona Sok Pahlawan, Pengamat: Tapi Ogah Turun Dan Pelit Bantu Warga

NS/RN | Sabtu, 24 Juli 2021
DPRD DKI Kalau Kritik Corona Sok Pahlawan, Pengamat: Tapi Ogah Turun Dan Pelit Bantu Warga
TPU Rorotan, Jakarta Utara.
-

RN - DPRD DKI Jakarta layak dicap pelit bin medit. Sebab, disaat rakyat Jakarta berjuang untuk melawan Corona, para politisi banyak yang tidak muncul. 

Padahal, ada 106 anggota dewan yang berkantor di Kebon Sirih, Jakpus. Setiap bulannya, para anggota dewan itu menikmati gaji dan tunjangan hingga ratusan juta rupiah. 

Sayangnya, mereka jarang yang turun ke bawah untuk membantu warga yang sedang isolasi mandiri (isoman).

BERITA TERKAIT :
Heboh Seleksi KPID DKI, DPRD Harus Depak Wajah Lama?
PPP DKI Si Parpol Gurem Banyak Masalah, Kader: Bengkel Motor Dan Managemen Warteg 

"Boro-boro ada DPRD mas, saya bisa beli vitamin setelah dapat BST 600 ribu yang ngambil di ATM Bank DKI," tegas Samri warga Kembangan Utara, Jakarta Barat kepada wartawan, Jumat (23/7).

Para aktivis dan pengamat di Jakarta meminta kepada anggota DPRD DKI turun ke bawah membantu warga.

"DPRD jangan pelit, duit gak dibawa mati itu," terang Aktivis Muda Jakarta (AMJ).

Pengamat politik Adib Miftahul menilai hasil riset yang dilakukan oleh Kajian Politik Nasional (KSN) para politisi DPRD DKI jarang yang turun ke bawah membantu warganya. 

"Padahal kalau 106 anggota dewan itu turun ke dapil membantu warga DKI yang isoman tidak akan terjadi warga meninggal akibat tidak ada obat atau kehabisan oksigen," tegasnya. 

Adib yang juga pendiri KSN ini menyatakan, para politisi di Jakarta bak seperti pahlawan kalau teriak-teriak penanganan Corona. Padahal, itu anggota dewan boro-boro turun ke daerah pemilihan alias dapil. 

Diketahui, saat ini jumlah anggota DPRD DKI Jakart ada 106 orang untuk periode 2019-2024. Jumlah itu terdiri dari PDIP : 25 kursi, Gerindra : 19 kursi, PKS : 16 kursi, PD : 10 kursi, PAN : 9 kursi, PSI : 8 kursi, NasDem : 7 kursi dan Golkar : 6 kursi.

Sementara PKB : 5 kursi serta PPP : 1 kursi. Data dari Lapor Covid kalau warga Jakarta yang wafat saat isoman yakni 1.215 orang atau 48,77%. Data ini dari Dinkes DKI = 1.161 orang dan data Lapor Covid = 54 orang. 

"Saya harap anggota dewan itu tidak hanya nyinyir tapi juga jago dalam membantu warga yang saat ini sedang isoman berjuang melawan Corona," tambah Adib.

Sementara zona merah di Jakarta per RT yakni: Jakpus 2,280 RT, Jaktim 3.837 RT, Jakbar 3,821 RT, Jaksel 3,181 RT, Jakut 2,809 RT dan Pulau Seribu 43 RT. "Coba lihat saat revisi Perda penanganan Corona di DKI Jakarta, itu DPRD DKI ngocehnya sok pahlawan saja, padahal di dapil-nya banyak warga meninggal," ungkap Adib.