Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kasus Covid-19 di DKI Melonjak, Anggota DPR RI Minta Sekolah Tatap Muka Ditinjau Ulang

DIS/RN | Kamis, 24 Juni 2021
Kasus Covid-19 di DKI Melonjak, Anggota DPR RI Minta Sekolah Tatap Muka Ditinjau Ulang
-

RN - Data Satuan Tugas Covid-19 menunjukkan penambahan kasus Covid-19, Senin (21/6/2021) menjadi yang tertinggi selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Menurut data angka tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Riau.

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra Himmatul Aliyah berharap agar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas ditinjau ulang untuk merespon lonjakan kasus tersebut.

BERITA TERKAIT :
Diberi Penghargaan Oleh Jokowi Soal Perang Lawan Corona, Kini Tidur Dibui Karena Dituduh Korupsi APD 
Corona Depok Makin Ganas, Banyak Yang Mendadak Meriang Dan Flu 

"Saya berharap agar uji coba PTM terbatas dihentikan sementara di provinsi-provinsi dengan penambahan kasus tertinggi. Saya juga mengharapkan pemerintah daerah di provinsi-provinsi tersebut meninjau ulang pelaksanaan PTM terbatas yang rencananya diadakan pada tahun ajaran baru Juli 2021," ujar Himmatul, kepada wartawan, Kamis (24/6/2021).

Perempuan yang juga anggota BKSAP DPR RI itu menilai kesehatan dan keselamatan guru serta siswa dapat terancam jika penyelenggaraan PTM terbatas masih dipaksakan saat terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Padahal, ketentuan dalam SKB Empat Menteri mengenai Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 menyebutkan proses pembelajaran selama Covid-19 harus memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan

Sementara untuk daerah-daerah di Indonesia yang tidak ada penambahan kasus alias zona hijau disebut Himmatul dapat menyelenggarakan PTM terbatas.

Mengingat masih terjadinya lonjakan kasus Covid-19, pemerintah daerah harus mempertimbangkan tingkat risiko penyebaran Covid-19 di wilayahnya saat akan memutuskan menyelenggarakan PTM terbatas.

"Jika dalam perkembangannya menunjukkan tingkat risiko yang tinggi maka pemerintah daerah harus menunda pelaksanaan PTM terbatas," kata dia.

Lebih lanjut, Himmatul mengimbau para orang tua dapat bersabar dan sepakat bahwa penundaan pemberlakuan PTM terbatas adalah pilihan terbaik demi menjaga kesehatan dan keselamatan para siswa.

"Saya berharap para orang tua dapat terus berperan dalam mendampingi anak-anaknya selama pembelajaran jarak jauh," jelasnya.

"Sementara uji coba dan pelaksanaan PTM terbatas dapat kembali dilakukan setelah terjadi penurunan kasus Covid-19 dan vaksinasi untuk guru sudah selesai, sehingga pelaksanaan PTM terbatas dirasa aman bagi guru dan siswa," katanya.