RN – Pengamat komunikasi politik Dr Adi Suparto mengatakan, pernyataan klaim dukungan dalam sebuah kontestasi politik sah-sah saja sepanjang realistis dan memiliki data yang kuat.
Hal itu dikatakan Adi menanggapi klaim dukungan terhadap kandidat ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Bekasi menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) terus mewarnai ruang publik.
Seperti diketahui, baru-baru ini salah satu kandidat ketua DPD Golkar Kota Bekasi mengaku mendapatkan dukungan dari sejumlah pengurus kecamatan (PK). Pernyataan itu dinilai sangat kontra produktif dengan realita di lapangan.
BERITA TERKAIT :Menurut dia, klaim dukungan itu merupakan sarana untuk meyakinkan pemilik hak suara lainnya maupun elit Golkar.
Lanjut Adi, pernyataan itu juga harus disertai dengan kiprah calon ketua DPD tersebut dalam membesarakan partai Golkar di Kota Bekasi selama ini.
“Misalnya, calon ketua DPD itu memiliki kontribusinya dalam membangun Partai Golkar ataupun dibuktikan dengan keterwakilannya yang merepresentasikan kader Golkar Kota Bekasi. Kalau semua itu belum direalisasikan, klaim dukungan itu dinilai masih sebatas penggiringan opini dalam rangka menarik simpati publik,” ujar Adi kepada wartawan, Selasa (7/6/2021).
Klaim dukungan itu tidak bisa serta merta muncul, akan tetapi harus diikuti dengan proses panjang, karena Partai Golkar di Kota Bekasi sudah eksis sebelumnya.
Sebab banyak calon ketua DPD lain yang sebelumnya telah membangun partai tersebut dan berkepentingan untuk menduduki orang nomor satu di Golkar Kota Bekasi itu.
“Apalagi berdasarkan informasi, kader Golkar yang mengklaim telah mendapatkan dukungan dari sejumlah PK itu bukan orang Bekasi hal itu tentunya menjadi variabel penting. Jadi sangat tidak logis bila pemilik suara menudukung kader yang selama ini belum banyak berkiprah dalam membesarkan partai Golkar di Kota Bekasi,” ucap Adi.
Seperti diberitakan sebelumnya, menjelang pelaksanaan Musda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bekasi, sejumlah nama mulai mencuat sebagai kandidat calon ketua.
Berdasarkan informasi yang beredar, setidaknya ada empat kader Golkar yang akan bertarung dalam Musda mendatang yakni, Ade Puspita Sari, TB Hendra, Zainul Miftah, dan Nofel Saleh Hilabi.