RN - Kaum nyinyir selalu membuat opini kalau Anies Baswedan selalu beda kebijakan dengan pemerintah pusat. Padahal, sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies selalu patuh dengan Jokowi.
Seperti soal larangan mudik dan arus balik. Jokowi menggelar rapat koordinasi virtual bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran dan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Agenda yang dibahas dalam rapat tersebut yakni soal penanganan pasca-mudik.
BERITA TERKAIT :"Jadi kami mengikuti rapat koordinasi Gubernur forkopimda, Wali Kota, Bupati se-Indonesia yang dipimpin bapak Presiden. Jadi tadi pak Pangdam dan pak Kapolda bersama dengan Kajati hadir bersama-sama di Balai Kota," ujar Anies usai rapat koordinasi, Senin (17/5/2021).
Mantan Mendikbud itu menambahkan, Presiden Jokowi memberi dua instruksi soal pengawasan warga yang sempat mudik. "Ada dua (arahan Jokowi). Satu Melakukan skrining kepada warga yang kembali ke Jakarta di pintu masuk, kedua di masyarakat," tambahnya.
Arahan tersebut untuk mengantisipasi adanya penularan Covid-19 di masyarakat pasca mudik.
"Pergerakan itu masih terus harus di antisipasi sampai akhir pekan depan," tutup Anies.
Koordinator Aktivis Muda Jakarta (AMJ) Dwi Yudha Saputra menilai, kaum nyinyir yang sering memanasi hubungan Jokowi dan Anies bakal kebakaran jenggot. Karena, kalau Anies dan Jokowi mesra mereka itu tidak dapat job bully lagi dan pastinya tidak bisa makan lah.
Yuda menilai, kaum nyinyir yang hobinya membully dan bikin sensasi memang kerjanya hanya sebagai penyebar hoax. "Coba apakah mereka kerja, kan cuma bikin tulisan sok pinter lalu viral. Anehnya, laku aja itu barang, kenapa laku karena kaum nyinyir itu ternak akun," beber aktivis mahasiswa ini.
Yuda melanjutkan, kerja kaum nyinyir memang berdasarkan order. "Anies dan Jokowi akur, bisa bangkrut itu para buzzer. Sudahlah, masa anak istri mau dikasih makan hasil bully," terangnya.