RN – Di saat kasus aktif Covid-19 kembali meningkat, DKI Jakarta malah kedatangan sejumlah Warga Negara Asing (WNA) dari India yang eksodus dengan menyewa pesawat dan masuk ke Bandara Soekarno-Hatta pada 21 April 2021. Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta pemerintah pusat untuk tegas.
Ariza, sapaan akrabnya, mengatakan, pemerintah pusat mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Satgas Covid-19 hingga Angkasa Pura untuk tegas terkait larangan masuknya WNA ke Indonesia.
"Tentu menjadi tugas kita, khususnya dari Dinkes, Kemenkes, Angkasa Pura (AP), Perhubungan, Satgas Covid-19 Pusat dan untuk memastikan WNA yang masuk Indonesia harus melalui prosedur, SOP yang ditetapkan dan juga harus dikarantina dan tentu harus mengalami pengawasan yang ketat," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (23/4/2021).
BERITA TERKAIT :Pernyataan Ariza memiliki alasan, lantaran beberapa waktu belakangan ini, India kembali mengalami gelombang peningkatan kasus Covid-19 dengan munculnya varian baru. Hal itu dikhawatirkan, akan berdampak pada warganya di DKI Jakarta.
"Kemudian karena ada kekhawatiran, karena India sedang tinggi-tingginya Covid-19, per harinya luar biasa. Kita menjaga jangan sampai ada varian baru di Indonesia," jelasnya.
Ariza pun meminta kepada pemerintah pusat untuk belajar dari dari negara-negara yang melaporkan kasus gelombang kedua Covid-19 seperti India.
"Jangan sampai nanti gara-gara kita ketahui sekalipun ada vaksin, ada euforia kemudian terjadi pelonggaran, akhirnya sekarang di banyak negara terdapat peningkatan yang signifikan, jumlah kematian yang sangat banyak, ini mudah-mudahan tidak terjadi di Jakarta dan Indonesia," ucapnya.
Di kesempatan itu, Ariza kembali mengingatkan agar warga Dki Jakarta tidak abai dengan ancaman virus Covid-19, meski sudah mendapatkan suntikkan vaksin Covid
"Kita belajar dari banyak negara, kita minta masyarakat menerapkan prokes 3M sebagai sebuah kebutuhan, sebagaimana kita beribadah, minum, makan, gosok gigi itu kebutuhan yang kita biasakan," kata Ariza.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto mengatakan bahwa mereka datang menumpang pesawat AirAsia QZ988 pada Rabu, 21 April 2021 malam. Pesawat itu membawa 127 penumpang dan kru, dan 117 di antaranya WN India. Mereka juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta.
"Mereka langsung diperiksa oleh petugas KKP dengan pemeriksaan PCR Swab. Jika dinyatakan sehat dan tidak terjangkit Covid-19, mereka langsung menjalani pemeriksaan dokumen keimigrasian," ujar Romi pada Jumat (23/2021).
Berdasarkan pemeriksaan di loket imigrasi, diketahui 117 warga India tersebut memenuhi syarat masuk Indonesia. Mereka memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) dan Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap). Selanjutnya, mereka dibawa ke hotel untuk karantina selama 5 hari dan setelahnya akan menjalani pemeriksaan kesehatan ulang.
"Mereka memiliki Kitas dan Kitap. Saat dikarantina, mereka juga menjalani pemeriksaan kesehatan kembali dan PCR/Swab ulang untuk memastikan mereka benar-benar aman dari Covid-19," tuturnya.