Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Soal Kebakaran Pasar, Wagub DKI: Ada Potensi Penyebabnya Karena Rokok

SN/DIS/RN | Rabu, 14 April 2021
Soal Kebakaran Pasar, Wagub DKI: Ada Potensi Penyebabnya Karena Rokok
-

RN - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, rokok bisa jadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran. Hal itu diungkapkan Ariza mengingat belakangan terjadi kebakaran hebat di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Di pasar itu umumnya orang datang ke sana dari semua daerah, dari mana-mana. Nggak ada aturan ke pasar tidak boleh merokok. Berarti ada potensi kebakaran karena rokok," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/4/2021).

Selain itu, Ariza juga menyebutkan masih banyak properti di Jakarta yang tak sesuai standar keamanan pencegahan kebakaran sehingga ketika terjadi percikan, pencegahan dini sulit dilakukan.

BERITA TERKAIT :
Terkepung Api Di Kamar, Sekalurga Di Tanjung Priok Tewas Dilalap Si Jago Merah 
Pabrik Di Bekasi Terbakar, Datanya 7 Orang Tewas Tapi 12 Kantong Jenazah Masuk RS Polri  

"Sesungguhnya semua properti di Jakarta harus memenuhi standar. Tapi saat ini masih banyak di Jakarta properti yang tidak memenuhi standar, pengamanan dan pencegahan bahaya kebakaran," katanya.

Belum terpenuhinya standar itu, kata Ariza, menjadi salah satu penyebab kebakaran di pasar selain faktor lainnya yang menyebabkan pasar-pasar di Ibu Kota rawan kebakaran, seperti instalasi listrik yang berusia tua hingga jarak antarkios yang saling berimpitan.

"Memang di pasar ini satu areal, satu properti yang rawan. Kenapa rawan, pertama mungkin pasarnya sudah lama yang menyebabkan instansi listriknya menjadi rapuh, kedua, pasar kan memang jaraknya berdekatan antara satu kios dengan kios lainnya," ucapnya.

Sama halnya dengan daerah-daerah padat di kota Jakarta yang rentan terbakar akibat instalasi listrik yang sudah lama, kompor gas, jarak antarhunian yang sangat berdekatan dan material pembangunnya yang terbuat dari kayu yang merupakan bahan mudah terbakar.

"Kita lakukan pencegahan, mulai sosialisasi bahkan sudah tempeli stiker di daerah-daerah RT dan RW yang rawan, namun itu tidak cukup," katanya.

Karena itu, Ariza meminta jajarannya mengecek kelengkapan standar keamanan seluruh properti atau bangunan yang ada di Ibu Kota demi mencari solusi untuk menghindari bencana kebakaran.