RN - Emosi ARH (30) menjadi brutal. ARH secara sadis membantai abang iparnya, BSP (39).
BPS tewas dengan luka dibagian kepala pecah karena dihajar palu gada. Kejadi itu terjadi di rumah korban di kawasan Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Motifnya, pelaku sudah memiliki dendam pada korbannya karena sering dimarahi.
BERITA TERKAIT :"Keterangan pelaku, dia sering dimarahi korban selaku kakak iparnya sehingga dia sudah memendam lama emosi dengan korban. Pada malam kejadian, pelaku sudah sangat emosi hingga memukul korban dengan palu gada yang menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan, Sabtu (25/10/2025).
Menurutnya, pasca dimarahi korban karena merokok di kamar rumahnya, emosi yang dipendamnya itu memuncak hingga akhirnya pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban. Pelaku berhasil diamankan oleh warga saat dia mencoba kabur dari lokasi kejadian.
"Mendengar ada teriakan minta tolong untuk menangkap pelaku, warga yang ada di pos (ronda) lalu mengejar dan menangkap pelaku yang sedang berlari. Polisi yang menerima informasi tentang dugaan penganiayaan dari warga lantas mengamankan pelaku dan membawanya ke kantor," tuturnya.
Dia menambahkan, pelaku saat ini tengah diperiksa lebih lanjut atas perbuatan penganiayaan yang dilakukannya tersebut. Polisi juga melakukan pengecekan dan Olah TKP di lokasi kejadian.
"Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk keluarga korban, guna keperluan penyelidikan kasus tersebut," katanya.
Istri Korban Luka
Saat insiden tersebut, istri korban yang juga kakak dari pelaku yakni HA (39), juga terluka. HA juga sempat menegur pelaku.
"Korban lalu memanggil istrinya dan menegur istrinya dengan berkata, Biarkan saja adikmu merokok di kamar, nanti kita pindah saja dari rumah ini.' Mendengar kata-kata korban, pelaku langsung emosi lalu mengambil palu gada di kamar belakang guna memukul korban," tutur Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela
Setelah mengambil palu gada, pelaku memukul korban. Istri korban sempat melerainya hingga akhirnya ikut terluka pada bagian tangan.
Pascamenganiaya korban, pelaku lari ke arah dapur dan melompati tembok rumah untuk kabur dari lokasi kejadian.
Akibat penganiayaan itu, korban pun tewas di lokasi dengan kondisi mengenaskan. Jenazah korban lantas dibawa ke RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk dilakukan proses visum.