RN – Seorang pria bernama Winardi yang pernah membuah heboh dengan pengakuannya sebagai Imam Mahdi di tahun 2019 lalu, muncul lagi. Ia ingin kembali menggelar pertemuan dengan para pengikutnya. Sontak keinginannya tersebut ditolak warga Sawangan, Depok.
Keinginan Winardi menggelar perkumpulan dengan pengikutnya tercium warga. Tokoh masyarakat setempat dan aparat polisi kemudian mendatangi rumah Winardi untuk meminta klarifikasi rencana pertemuan tersebut.
"Pak Lurah Bedahan mendatangi kediaman Winardi dengan kedatangan tiga pilar ke rumah Winardi yang pernah mengaku Imam Mahdi. Lurah melarang akan diadakan pertemuan itu karena untuk menjaga hal yang tidak diinginkan," kata Kapolsek Sawangan AKP Rio Mikael Tobing, Jumat (9/4/2021).
BERITA TERKAIT :Penolakan yang dilakukan warga karena mereka mengaku resah. Warga khawatir jika pertemuan pada Sabtu besok jadi terlaksana, maka Winardi akan mengajarkan kembali aliran tersebut.
"Jadi pada hari ini dikediaman Pak Winardi yang pernah mengaku sebagai Imam Mahdi di daerah Bedahan itu didatangi oleh masyarakat dan unsur tiga pilar, karena ada penolakan dari masyakarat terkait dengan pertemuan yang akan direncanakan di rumah Pak winardi dengan para pengikutnya. Dan pertemuan tersebut ditolak oleh masyarakat karena khawatir Pak Winardi akan mengajarkan kembali aliran yang diakui oleh Pak Winardi tersebut," ungkapnya.
Akhirnya dilakukan pertemuan antara Winardi dengan unsur tiga pilar yaitu Lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas juga perwakilan warga. Pertemuan dilakukan di Kelurahan Bedahan.
"Dari hasil kesepakatan adalah di mana pertemuan tersebut akhirnya tidak akan dilakukan dan kemudian warga menerima hasil kesepakatan tersebut dan kembali ke kediaman masing-masing," katanya.
Untuk diketahui, pada 2019 seorang pria bernama Winardi membuat geger warga Sawangan, Depok, karena mengaku sebagai Imam Mahdi. Pria yang bekerja sebagai sekuriti itu juga semakin mengejutkan karena memiliki sebuah musala yang berbentuk seperti Ka'bah.
Gelar Imam Mahdi itu terungkap setelah muncul undangan open house halalbihalal pada 2 Syawal 1440H/Kamis, 6 Juni 209, di kediaman Wardani di Jalan H Sulaiman, Kampung Perigi, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok. Undangan tersebut kemudian membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok turun tangan.
MUI bersama polisi dan aparat dari Kecamatan Sawangan kemudian melakukan pertemuan pada Rabu (29/5) malam di kantor Kecamatan Sawangan. Winardi juga dihadirkan dalam pertemuan itu dan diinterogasi.
Dalam pertemuan itu, Winardi juga diminta menghentikan segala aktivitas yang berkaitan dengan perkumpulannya 'Trisula Weda'. Dia juga diminta mengubah warna cat tembok pada musala yang menyerupai Ka'bah.
"Saya mengakui, demi Allah saya bertobat kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan meninggalkan semua ajaran yang telah saya ajarkan kepada murid-murid saya," ucap Winardi dituntun oleh MUI Depok dalam sebuah video, Kamis (30/5/2019) lalu.