Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Hasil Survei, Tri Adhianto Tjahyono Unggul jadi Calon Wali Kota Bekasi di Pilkada Bekasi 2024

YD/DIS/RN | Senin, 05 April 2021
Hasil Survei, Tri Adhianto Tjahyono Unggul jadi Calon Wali Kota Bekasi di Pilkada Bekasi 2024
-

RN - Direktur Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah memaparkan hasil survei lembaganya terkait tingkat popularitas bakal calon walikota Bekasi. Hasilnya, dari survey tahap pertama ini diketahui nama Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono memuncaki elektabilitas.

"Dari survey yang kami himpun, dari tingkat popularitas sejumlah nama, Tri Adhianto Tjahyono mendapat 27% suara responden, diikuti oleh Ade Puspita Sari dengan 11% suara responden, Choiruman Putro dengan 14% suara responden, dan Zainul Miftah dengan 10% suara responden. Sisanya seperti Tahapan Bambang Sutopo Heri Koswara, dan Eko Setyo Pramono mendapat suara di bawah 10 persen," kata Iskandarsyah dalam keterangannya, Minggu (4/4/2021).

Selain dari tingkat popularitas, survei dilakukan Etos Indonesia Institute juga menanyakan darimana para responden mengetahui nama-nama bakal calon walikota tersebut. Hasilnya, sebesar 29 persen responden mengaku tahu dari pembicaraan orang per orang, 20 persen dari media kampanye bakal calon, 19 persen dari perjumpaan langsung dengan para sosok bakal calon, dan 11 persen dari media sosial.

BERITA TERKAIT :
Jelang Pilkada, Pj Wali Kota Bekasi Minta ASN Netral 
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?

"Survei tahap pertama kami menemukan, justru popularitas bakal calon walikota bekasi ini bukan dari sosial media, tetapi pembicaraan para warganya," jelas Iskandarsyah.

Sebagai informasi, Iskandarsyah mengatakan bahwa survey tahap pertama dilakukan lembaganya ini adalah permulaan. Dia menyatakan, meski Pilkada terkait digelar mundur hingga 2024, sesuai dengan keputusan pemerintah dan DPR, namun pertarungan elektabilitas sudah terasa.

"Jadi hasil ini akan up and down terus, memang sesuai keputusan waktunya mundur dari 2022 jadi serentak di 2024, tapi para bakal calon ini sudah mulai terlihat," yakin dia.

Diketahui, survei ini menghimpun 600 responden dengan menggunakan metodologi multistage random sampling dan confidential intervalnya sebesar +/- 1.27 persen. Survey ini dilakukan secara langsung tatap muka dan dilakukan selama dua pekan, mulai dari 12 Maret 2021 hingga 27 Maret 2021.