RN - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai pihaknya tak perlu meminta maaf usai pemerintah menolak hasil KLB Demokrat kubu Moeldoko.
Hal ini ditegaskan AHY saat ditemui wartawan di Umbul Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (4/4/2021). Sebelumnya desakan agar AHY minta maaf terlontar dari Relawan Jokowi Mania (JoMan).
AHY menyebut Partai Demokrat tak pernah menuduh pemerintah ikut andil dalam kisruh internal partainya. Pihaknya mengaku sejak awal sudah menyurati Jokowi agar tak terkena fitnah.
BERITA TERKAIT :"Sejak awal tak ada secara resmi kami menuduh pemimpin atau pemerintah. Kami kirim surat ke Presiden Jokowi agar tak terkena fitnah terkait KLB ini," ungkapnya.
AHY mengaku sudah berterima kasih langsung kepada Jokowi usai pemerintah menolak hasil KLB di Deli Serdang. AHY menilai keputusan pemerintah menolak hasl KLB Demokrat kubu Moeldoko tepat.
"Saya tgl 31 Maret kemarin setelah mendengarkan penjelasan Kemenkumham langsung kirim pesan ke Presiden mengucapkan terima kasih. Keputusan tersebut merupakan kabar baik bagi demokrasi di Indonesia," terang dia.
Bahkan, Partai Demokrat kubu Moeldoko juga mendesak AHY dan SBY minta maaf. Juru bicara PD Moeldoko, Muhammad Rahmad, mengatakan penolakan hasil KLB Deli Serdang ini merupakan bukti tidak ada intervensi pemerintah. Namun, menurut Rahmad, Moeldoko sudah difitnah.
"Marilah kita menggunakan cara politik yang cerdas, bersih dan santun, bukan cara cara liar dan menebar kebohongan dan fitnah kepada masyarakat. Sebagai hamba yang beriman, dan menjelang puasa Ramadhan, mudah-mudahan SBY dan AHY menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Presiden Jokowi, pemerintah, dan kepada Bapak Moeldoko, karena telah menuduh macam-macam," ucap Rahmad dalam keterangannya, Jumat (2/4).