RN - Moeldoko didesak untuk mundur dari Kepala Staf Presiden (KSP) usai menjadi Ketua Umum demokrat versi KLB Deliserdang, Sumatera Utara. Namun desakan tersebut diprediksi tidak akan dituruti oleh Moeldoko.
Pengamat politik, Ray Rangkuti menilai Moeldoko tidak akan mundur dari jabatannya sebagai KSP meskipun penuh desakan. Menurutnya, Moeldoko akan lebih kuat secara politik jika tetap berada di istana.
Saya kira dia (Moeldoko) enggak akan mundur. Ya justru kekuatan dia untuk mengeksekusi Partai Demokrat itu karena dia berada di wilayah kekuasaan," kata Ray, melalui keteranganya, Senin (8/3/2021).
BERITA TERKAIT :Gelar Tasyakuran Di Dapil II Jakarta Utara Bareng Akar Rumput Demokrat, Bunda Neneng Mulai Gaspoll Menangkan Pasangan RK-Suswono
Wow, AHY Klaim Kinerjanya Kinclong Babat Mafia Tanah
Jika melepas jabatannya, lanjut Ray, Moeldoko bakal kehilangan kekuatan secara politik. Oleh sebab itu, kemungkinan besar Moeldoko tetap pada posisinya sebagai pejabat negara.
"Kalau dilepas (jabatan Moeldoko) kekuatannya justru hilang. Boleh jadi itu malah akan menjadi bumerang terhadap dirinya. Oleh karena itu saya kira enggak akan mundur," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang Jumat lalu telah menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum. Kongres ini digelar sebagai kontra atas kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Namun, kongres ini masih dipertanyakan keabsahannya mengingat nama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono masih sah secara hukum menjabat sebagai Ketua Umum.
