RN – Kasus penembakan yang terjadi di RM Cafe, Cengkareng, Jakarta Barat disorot DPRD DKI Jakarta, di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka menilai peristiwa tersebut terjadi lantaran anak buah Anies Baswedan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta tak becus kerja.
Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Wasono menilai Pemprov DKI kurang melakukan pengawasan terhadap RM Cafe yang melanggar jam operasional selama pandemi COVID-19.
"Hal itu bisa terjadi karena pengawasan sangat lemah. Yang kedua, koordinasi antar-SKPD tidak terbangun dengan baik," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono kepada wartawan, Kamis (25/2).
BERITA TERKAIT :Perlu diketahui, RM Cafe sebelumnya terbukti dua kali melanggar jam operasional terkait PSBB DKI Jakarta pada Oktober 2020. PDIP DKI Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta adil dalam menerapkan aturan operasional bagi pelaku usaha. "Terapkan sesuai Perda COVID-19. Jangan tebang pilih," ujarnya.
Senada, Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta meminta izin RM Cafe dicabut secara permanen.
"Kita minta RM Cafe dicabut izinnya permanen, jangan macam-macam di saat pandemi seperti ini, semua sektor usaha juga terdampak, ini kayaknya RM Cafe ini mau menang sendiri, kita akan kawal proses pencabutan izin permanennya," kata Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, melalui keteranganya, Jumat (26/2).
Judistira menilai RM Cafe secara jelas melanggar jam operasional apalagi sampai ada kejadian penembakan.
"Apalagi sudah disanksi dua kali, artinya memang management RM Cafe ini tidak bisa dibina, sampai akhirnya ada kejadian tindak pidana, ini kan akibat dia melanggar jam operasional, dan saya kira ini menjadi pelajaran untuk pelaku pelaku usaha lainnya, ikuti aturan, kita masih berjuang memutus mata rantai COVID-19, perlu dukungan semua pihak," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya melakukan penelusuran terkait pelanggaran jam operasional yang dilakukan RM Cafe, yang merupakan lokasi penembakan di Cengkareng. Diketahui, kafe ini menyamarkan bagian depan tokonya demi mengelabui aparat.
"Cafe RM buka hingga larut malam dengan cara melakukan kamuflase pada bagian depan kafe sehingga tidak terlihat secara jelas bahwa kafe tersebut beroperasi," kata Kepala Bidang Industri Pariwisata Disparekraf DKI Jakarta Bambang Ismadi melalui keterangan tertulis, Kamis (25/2).