RN - Mengerikan. Ternyata Corona bukan hanya menyerang pernapasan.
Tapi, Corona juga bisa menyerang pencernaan dan stroke. Satgas Penanganan COVID-19 mengingatkan pentingnya protokol kesehatan meski sudah menjalani proses vaksinasi.
Satgas bahkan mengingatkan kembali terkait bahayanya berkerumun di tengah pandemi Corona.
BERITA TERKAIT :Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito awalnya menjelaskan terkait perlindungan dari Corona dengan metode Swiss Cheese. Dia mengibaratkan perlindungan tersebut harus dilakukan secara berlapis.
"Ya Swiss Cheese model ini gampang semua orang paham kalau ini cheese banyak bolongnya tapi bolongnya nggak sama, jadi kalau ditumpuk-tumpuk sebetulnya yang bolong yang sama bisa ketahan sama slice-slice berikutnya. Jadi semakin banyak slice-nya, jadi kita harus berlindung seperti tameng aja, semakin kita banyak berlindungnya dari slice yang kita bikin," kata Wiku dalam acara webinar PPI London-PPI Greater Leeds, Sabtu (13/2/2021).
Wiku mengibaratkan berhadapan dengan Corona seperti berada di medan perang. Dia lalu menyinggung kerumunan sebagai medan perang yang paling sulit dikenali dan mematikan.
"Medan perang yang kita nggak ngerti itu medan perang kerumunan, jadi jangan di tempat kerumunan, kalau kita berani di kerumunan berarti kita berani mati, jadi kuat-kuatan," ucapnya.
Wiku pun mengibaratkan vaksin sebagai salah satu strategi dalam berhadapan dengan virus Corona. Sementara itu, mematuhi protokol kesehatan seperti 3M itu strategi lainnya yang juga harus dilakukan.
"Mindset di kawan-kawan, vaksin ini obat segalanya, itu salah. Saya sebut sekali lagi, itu salah. Kalau kita hanya satu dengan vaksin kita akan bobol, slice ini apa yang sudah kita miliki 3M pegang dengan teguh exercise dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Wiku juga menjelaskan terkait bahaya virus Corona. Virus ini tidak hanya menyerang saluran pernapasan.
"Penyakit ini hebat sekali, dan dia pintar luar biasa, kita pikir semua serang pernapasan, ternyata nggak. Dia bisa manifestasi ke pencernaan, bisa sebabkan stroke, penggumpalan darah dan sebagainya. Ini kita lagi diajarin oleh alam, karena keseimbangan alam sekarang kita disuruh kembalikan keseimbangan alam. Sampai kapan? Sampai seimbang," ungkap Wiku.