Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

'Pelecehan' Coblos Udel-Nya, Ponakan Prabowo Ke Polres Tangsel  

RN/NS | Selasa, 17 November 2020
'Pelecehan' Coblos Udel-Nya, Ponakan Prabowo Ke Polres Tangsel  
-

RADAR NONSTOP - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang juga keponakan Prabowo datang ke Polres Tangsel. Dia datang untuk klarifikasi terkait laporan pelecehan seksual melalui media daring.

Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dari Partai Gerindra ini datang pada Selasa (17/11/2020).  Saras tiba pada pukul 09.15 WIB dan didampingi kuasa hukumnya.

Saras mengenakan baju batik lengkap dengan masker dan sarung tangan. Saras langsung memasuki gedung Polres.

BERITA TERKAIT :
Dugaan Pelecehan di SMKN 56, Praktisi: Dunia Pendidikkan di Jakut Sedang Tidak Baik-baik
Dugaan Pelecehan Seksual di SMKN 56, Wakil Ketua DPRD DKI Minta Disdik Tindak Tegas

Saras mengatakan membawa beberapa bukti untuk diserahkan. Salah satunya adalah tangkapan gambar terkait pelecehan terhadap dirinya yang berada di Facebook (FB).

Diketahui sebelumnya Saras tak terima dengan pelecehan yang menimpa dirinya terkait foto kehamilan yang memperlihatkan perutnya membesar menggunakan narasi 'coblos udelnya'. Melawan pelecehan itu, Rahayu Saraswati melaporkan pelecehan ini ke polisi.

"Ya kami ada beberapa screen capture, sih. Sebenarnya karena kan ini online kan ya, lewat FB group, sesuai apa yang kami laporkan minggu lalu," kata Saras.

Saras menyebut bersyukur karena polisi telah bertindak cepat dalam menangani laporannya. Selain itu, menurutnya, hal ini dapat menjadi contoh bagi penanganan kasus-kasus lain.

"Tentunya kami bersyukur saja sih sebenarnya bahwa penindakannya sudah cukup cepat. Jadi kami bisa langsung berikan sesuai apa yang sudah kami laporkan Minggu lalu. Jadi berharap ini bisa menjadi contoh ke depannya untuk kasus-kasus lain yang mungkin yang kami sering mendengar bahwa banyak kasus lain yang harus menunggu cukup lama untuk penyelidikan dan proses-proses lainnya," kata Saras.

"Tapi ini contoh sebenarnya mereka para polisi dan penyidik menanggapi serius kasus-kasus seperti ini dan kami mengapresiasi," sambungnya.