Khawatir Jadi Klaster Covid-19
GNPF Ulama Sumut Galang Petisi Tunda Pilkada
RADAR NONSTOP - Peyebaran coronavirus di Kota Medan terus melonjak. Khawatir akan menjadi klaster baru. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumaters Utara (Sumut) galang petisi tunda Pilkada.
"Ini bentuk gerakan kita yang sudah berlanjut, petisi masyarakat tunda Pilkada Medan. Ini adalah aksi lanjutan di mana kita mengajak masyarakat untuk mnyuarakan apa yang kita suarakan. Kita di sini menginginkan keselamatan dan kesehatan masyarakat," kata Sekretaris Tim Pokja GNPF Sumut, Al Fatih di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (20/9/2020).
Al Fatih menyebutkan Medan termasuk kota yang angka penularan virus Corona nya tinggi dari hari ke hari. Bahkan seluruh kecamatan di Kota Medan termasuk dalam zona merah. Jika Pilkada Medan tetap digelar, maka membahayakan kesehatan masyarakat Medan.
BERITA TERKAIT :Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
Fauzi Bowo Beserta Masyarakat Yakin Pramdoel Akan Jadi Pemimpin Jakarta
"Kami harapkan masyarakat tahu dan mengerti bagaimana kondisi Medan yang saat ini sangat berbahaya. Kita sekarang berada pada status zona merah Covid-19. Kita akan terus lakukan aksi hingga Pilkada Medan ditunda. Kita lihat ke depannya ke mana bola akan bergulir," ucapnya.
Menurutnya aksi tersebut semata-mata karena untuk memperjuangkan kesehatan dan keselamatan masyarakat Medan. Dia membantah jika gerakan ini dituding sebagai titipan kandidat Pilkada Kota Medan.
"Gerakan ini kita gelar hanya di Medan, karena kami menganggap penularan virus Corona sangat tinggi dibanding daerah lainnya di Sumut. Kalau ada di luar sana kabar buruk gerakan ini dituding pesanan orang-orang politik atau ini bentuk bagian dukungan kepada salah satu paslon, itu nggak benar. Gerakan ini murni untuk kepentingan masyarakat Medan," sebutnya
Dalam gerakan ini, masyarakat yang melintas dan mendukung agar pelaksanaan Pilkada Medan ditunda langsung membubuhkan tandatangan di atas kain putih. Sebelumnya GNPF Sumut juga telah mengajukan gugatan Class Action ke Pengadilan Negeri Medan, Rabu (16/9/2020). Mereka meminta agar KPU Medan dan Bawaslu menunda Pilkada Kota Medan yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.
Berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Medan per tanggal 19 September 2020, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Medan mencapai 5.089 orang.
Diketahui, Pilkada Medan mempertemukan dua bakal pasangan calon (bapaslon) yakni petahana yang juga kader Partai Demokrat Akhyar Nasution berpasangan dengan kader PKS Salman Alfarisi. Pasangan ini hanya mengantongi dukungan Partai Demokrat dan PKS.
Kemudian menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution berpasangan dengan kader Partai Gerindra Aulia Rachman.
Sedangkan Bobby dan Aulia telah mengantongi dukungan dari sembilan partai politik antara lain PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PPP, PAN, Hanura, PSI dan Partai Gelora.
