Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Warga DKI Ogah Ke Puncak, Pedagang: Motor Sudah Saya Jual Buat Makan  

NS/RN | Minggu, 20 September 2020
Warga DKI Ogah Ke Puncak, Pedagang: Motor Sudah Saya Jual Buat Makan  
Ilustrasi kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
-

RADAR NONSTOP - Nasib pedagang di Puncak, Bogor, makin tragis. Pasca penerapan PSBB dan adanya komentar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar warga DKI tidak ke Puncak kawasan wisata itu sepi. 

Dari pantauan radar nonstop pada Sabtu (19/9) malam, jumlah kendaraan plat B menuju Puncak sepi. Beberapa pedagang yang ditemui mengaku hanya mengelus dada. 

"Sepi banget. Ini saya dagang dari pagi sampai malam baru dapat 100 ribu. Belum modal dan untung itu," tegas Kasmin, pedagang jagung bakar. 

BERITA TERKAIT :
Harga Beras Makin Gak Jelas, Emak-Emak Teriak Lagi, Mendag Zulhas Berkelit Lagi Aja?
Derita Pedagang Beras: Omzet Turun Dikomplain Lagi

Dia mengaku, sejak Corona motornya sudah dia jual untuk kebutuhan makan. "Masa rumah mau saya jual lagi buat hidup, kacau ini. Saya harap ada solusi lah buat pedagang kecil gini," ungkap bapak tiga anak asal Cianjur ini. 

Hal senada diungkapan Mang Udin. Pedagang suketeng ini menyatakan, rata-rata pembelinya adalah wisatawan dari Jakarta. "Lha ini plat B aja sepi, ya gak laku dah. Dari sore saya buka baru dapat duit Rp 30 ribu," keluhnya.

Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fitra Zuanda mengaku, tidak menerapkan sistem oneway di Jalur Puncak sejak pagi tadi maupun siang. 

Volume kendaraan hari ini, lanjut Fitra mengalami penurunan 70 persen. Hal itu disebabkan aturan kapasitas tempat wisata hingga restoran dan pembatasan kendaraan jika melampaui 50 persen.

"Volume kendaraan berkurang hingga 70 persen (dibanding akhir pekan lalu). Ya mungkin ada aturan gugus tugas itu. Bisa juga ngaruh (PSBB Total Jakarta)," tutupnya.