RADAR NONSTOP - Memasuki bulan September bursa calon presiden terus bergerak dinamis. Meski posisi tiga besar masih diisi wajah-wajah lama, pendatang baru seperti Giring Ganesha juga terus menunjukkan tajinya.
Menurut survei terbaru Polmatrix Indonesia, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih kokoh di puncak dengan elektabilitas 18,5 persen. Posisi kedua juga masih ditempat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 13,9 persen.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyodok ke posisi ketiga setelah elektabilitasnya naik dari 7,9 persen di bulan Mei menjadi 11,1 persen.
BERITA TERKAIT :Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menggeser Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang elektabilitasnya anjlok dari 12,8 persen menjadi 10,6 persen.
"Konfigurasi baru pertarungan elite politik menampilkan tiga besar menuju 2024, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil," ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam press release di Jakarta pada Rabu (16/9/2020).
Menurut Dendik, kenaikan elektabilitas Kang Emil yang menggeser posisi Anies menarik untuk dicermati. Pasalnya, mereka adalah kepala daerah yang bertetangga dan sama-sama menghadapi krisis wabah COVID-19.
Demikian pula dalam kasus gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan walikota Surabaya Tri Rismaharini. Elektabilitas Khofifah sedikit turun dari 5,6 persen menjadi 5,2 persen, sedangkan Risma merosot dari 3,0 persen menjadi hanya 1,6 persen.
Figur lainnya relatif stabil, seperti mantan cawapres Sandiaga Uno yang turun sedikit dari 8,6 persen menjadi 8,4 persen, dan ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dari 2,7 persen menjadi 2,5 persen. Hanya menteri BUMN Erick Thohir yang merosot dari 3,6 persen menjadi 1,2 persen dan Menko Polhukam Mahfud MD dari 1,6 persen menjadi 1,0 persen.
Selain nama-nama tersebut, masih ada figur lain dengan elektabilitas di bawah 1 persen, dan sisanya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 19,0 persen.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 1-10 September 2020, dengan jumlah responden 2.000 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Metode survei dilakukan dengan menghubungi melalui sambungan telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih secara acak.
Margin of error survei sebesar ±2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.