RADAR NONSTOP - Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie menilai, tahapan pendaftaran paslon kepala daerah pilkada serentak 2020, menampilkan pelanggaran protokol kesehatan yang mengkhawatirkan.
"Banyak masyarakat yang tidak menjaga jarak, tidak memakai masker dan adanya pengerahan massa pada saat pendaftaran dalam tiga hari ini. Ini sangat mengkhawatirkan, keselamatan warga negara menjadi taruhannya," tuturnya di Jakarta, Selasa (8/9).
Menurutnya, jika penyelenggara dan peserta pilkada tidak mampu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan rigid dan konsekuen, lebih baik pilkada ditunda saja, karena keselamatan warga negara di atas segalanya.
BERITA TERKAIT :"Jika pilkada ingin kita laksanakan pada 9 Desember 2020, maka seluruh pihak harus memegang komitmen. Ini pekerjaan rumah bersama," katanya mengingatkan.
Tholabi juga mendorong pemerintah pusat, pemerintah daerah, satgas Covid-19, penyelenggara pemilu, pasangan calon serta partai politik dapat kembali duduk bersama untuk memastikan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dapat ditaati semua pihak.