Pilkada Depok, M Idris Tak Sekuat Nur Mahmudi
RADAR NONSTOP - 15 tahun Kota Depok, Jawa Barat dikuasai PKS. Tapi, Pilkada kali ini kekuatan Mohammad Idris tak sekuat Nur Mahmudi.
Ketokohan Nur Mahmudi lebih membumi ketimbang M Idris. Sama-sama dari PKS, M Idris berduet dengan Imam Budi Hartono (IBH).
Peta politik memang tidak bisa ditebak. Depok yang dikenal sebagai kota kelahiran PKS tentunya menjadi magnet bagi partai pimpinan Sohibul Iman tersebut.
BERITA TERKAIT :Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya
Tapi, PKS dulu bukanlah yang sekarang. Saat ini banyak kader PKS loncat ke Partai Gelora bentukan Anis Matta dan Fahri Hamzah.
Mereka yang loncat dikenal sebagai pemikir dan pejuang yang membesarkan PKS. Lemhanya M Idris bukan berarti bakal keok sebab lawannya yakni Pradi-Afifah yang digadang koalisi PDIP dan Gerindra juga harus kerja keras.
Minggu (6/9), M Idris-IBH mendaftarkan diri ke KPU Depok. Ketua DPC PPP dan tim sukses Idris-IBH, Qonita Luthfiyah mengatakan berkas-berkas yang dipersiapkan lengkap.
Qonita mengatakan, Idris--yang merupakan petahana--dan IBH datang bersama didampingi partai pengusungnya pukul 09.30 WIB pagi. Untuk relawan yang datang hanya berada di sekitaran KPU dan menurutnya tidak banyak.
"Relawan memang tadi juga ada yang ikut, tapi tidak di KPU mereka hanya sekitaran KPU saja. Jumlahnya tidak banyak," tuturnya.
Untuk diketahui, pasangan calon Idris-Imam Budi Hartono di usung partai PKS dengan 11 kursi, Demokrat 4 kursi dan PPP 2 kursi di DPRD Depok.
Sebelumnya diberitakan, pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia (Pradi-Afifah) telah mendaftar dan berkas mereka dinyatakan lengkap oleh KPU Depok. Mereka resmi melenggang jadi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dalam perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok.
"Alhamdulillah, Jumat, tanggal 4 September 2020, kami KPU Kota Depok telah menerima pendaftaran bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota atas nama Pradi Supriatna dan Afifah Alia. Artinya, dokumen yang diberikan memenuhi syarat," kata Ketua KPU Depok Nana Sobarna kepada wartawan di kantor KPU Depok, Jalan Kartini Raya, Depok Jawa Barat, Jumat (4/9).
